Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham global sepekan lalu berada dalam tekanan. Pada perdagangan Jumat (5/10), Dow Jones Industrial Average turun 0,68%.
Memang, Dow Jones sempat mencetak rekor baru sebelum akhirnya turun. Dalam sepekan, indeks saham ini turun 0,04%.
Penurunan lebih dalam tampak pada indeks S&P 500 yang turun 0,97% dalam sepekan, dan Nasdaq yang turun 3,21% pada periode yang sama. Pada perdagangan Jumat, S&P 500 turun 0,55% dan Nasdaq turun 1,16%.
Meski Amerika Serikat (AS) telah mengamankan kesepakatan perdagangan Amerika Utara (NAFTA), perang dagang dengan China masih terjadi. "Akan sangat sulit sebelum kedua negara mencapai kesepakatan dagang. Bisa terjadi kerusakan serius jangka panjang ketika China membangun rantai pasokan baru dari negara lain dan mengurangi ketergantugan terhadap AS," kata Bernad Baumohl, managing director and chief global economist Economic Outlook Group kepada Reuters.
Harga minyak pun membawa kabar buruk bagi sebagian perusahaan penghuni pasar saham. Andrew Lipow, konsultan Lipow Oil Associates memperkirakan, ongkos transportasi akan makin mahal hingga tahun depan.
Wall Street tetap turun tajam di hari terakhir perdagangan pekan lalu meski data ekonomi AS membaik. Tingkat pengangguran AS mencapai level terendah dalam 49 tahun terakhir. Tingkat upah pun naik dengan stabil.
Sementara pasar Asia bergerak mixed, dengan indeks Nikkei 225 yang masih menguat 0,66% dalam sepekan. Indeks Shanghai pun naik 5,14% dalam lima hari perdagangan. Sedangkan Hang Seng turun 2,43%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergerus total 4,09% dalam lima hari perdagangan berturut-turut pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News