Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pasar keuangan global yang terkoreksi, peluang pasar saham dan obligasi Indonesia saat ini dinilai masih atraktif.
Dimas Ardhinugraha Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen dalam risetnya, Kamis (15/11), menyebutkan, pasar saham di Indonesia saat ini masih menawarkan potensi yang atraktif karena didukung faktor penyesuaian ekspektasi inevstor terhadap pasar saham domestik. Ini membuat valuasi pasar saham turun ke level yang atraktif.
"Level price earning (PE) rasio pasar saham Indonesia saat ini di bawah rata-rata lima tahun," kata Dimas.
Selain itu, kepemilikan investor asing di pasar saham domestik menurun karena banyaknya dana asing yang keluar (outflow) yang terjadi sejak 2017. Kondisi ini, menurut Dimas, menjadikan risiko outflow lanjutan jadi semakin terbatas.
Dari sisi fundamental, Dimas menilai, kinerja keuangan emiten dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menunjukkan pertumbuhan laba yang positif di tahun ini.
Sedangkan, pasar obligasi juga menawarkan potensi return yang atraktif. Dengan imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun di kisaran 8,5% menjadikan obligasi Indonesia sangat menarik di mata investor asing terlebih dengan rating ivestment grade yang Indonesia miliki.
Dimas juga melihat, pasar obligasi Indonesia masih menarik di mata investor. Ini terlihat dari dana asing mulai kembali masuk ke apsar obliagsi di kuartal III 2018. Setelah mencatat outflow US$ 2 miliar di kuartal II 2018, investor asing kembali membukukan pembelian obligasi senilai US$ 1,4 miliar di kuartal III 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News