Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
NEW YORK. Bursa Wall Street ditutup melemah, semalam. Penawaran umum perdana (IPO) Facebook Inc. gagal mendongkrak kepercayaan pasar, yang sedang mencemaskan krisis utang Eropa. Padahal, di awal transaksi, perdagangan perdana saham Facebook sempat menggairahkan pasar.
Akibatnya, Standard & Poor's telah melorot enam hari berturut-turut. Ini merupakan koreksi terpanjang bagi S&P sejak November silam. Indeks S&P 500 turun 0,7% ke level 1.295,22 pada pukul 4 sore di New York. Dalam enam hari terakhir, indeks acuan saham AS ini telah terpapas 4,6%.
Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average juga terkoreksi 0,6% ke posisi 12.369,38. Dan, Nasdaq Composite Index tergelincir 1,2% menjadi 2.778,79.
Di akhir perdagangan, saham perdana Facebook hanya naik 0,6%, meskipun di awal sempat melesat hingga 18%. Seorang sumber menyebut, penjamin emisi efek membeli saham tersebut supaya tidak jatuh di bawah harga IPO. Penentuan harga transaksi pertama memakan waktu setengah jam lebih lama dari perkiraan Nasdaq OMX Group Inc.
Mendung masih menggelayut di pasar AS, karena kekhawatiran pasar terhadap ketidakpastian politik di Yunani. Apalagi, terjadi pemangkasan peringkat utang sejumlah bank di Eropa. Tak ayal, sentimen negatif ini telah menyebabkan indeks bursa AS tumbang dalam tiga pekan berturut-turut.
Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble menyatakan, gejolak di pasar keuangan akibat krisis di Eropa dapat berlangsung selama dua tahun lagi. Para pemimpin kelompok G8 bersiap untuk membahas Yunani dan dampaknya terhadap ekonomi global.
"Ada pesimisme terkait Yunani. G8 akan menggelar pertemuan dan tidak ada yang tahu apa yang akan muncul dari hasil pertemuan itu," ujar Philip Orlando, kepala strategi saham di Federated Investors Inc.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News