kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pasar obligasi korporasi bakal kecipratan imbas positif kenaikan peringkat Indonesia


Minggu, 15 April 2018 / 18:29 WIB
Pasar obligasi korporasi bakal kecipratan imbas positif kenaikan peringkat Indonesia
ILUSTRASI. Aktivitas di Mandiri Sekuritas Jakarta


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Moody’s Investors Service diperkirakan akan berdampak positif terhadap perkembangan pasar obligasi korporasi Indonesia.

Seperti yang diketahui, Jumat (13/4) lalu Moody’s menaikkan peringkat utang Indonesia dari Baa3 dengan outlook positif menjadi Baa2 dengan outlook stabil.

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Fikri C. Permana mengatakan, kenaikan peringkat utang Indonesia menandakan bahwa secara makro ekonomi kondisi fundamental Indonesia lebih solid dari sebelumnya. Di samping itu, ia menilai, Moody’s telah percaya bahwa Indonesia mampu menjaga kondisi perekonomiannya di tengah berbagai sentimen eksternal dan momentum tahun politik.

Dengan kondisi seperti itu, diharapkan dapat mendorong lebih banyak perusahaan menerbitkan obligasi korporasi. “Saat ini bisa dibilang waktu yang paling tepat bagi perusahaan untuk menerbitkan obligasi korporasi,” kata Fikri, Jumat kemarin.

Meski begitu, kenaikan peringkat utang Indonesia bukan menjadi alasan untuk menurunkan tingkat kewaspadaan terhadap sentimen negatif di pasar obligasi korporasi. Menurutnya, sentimen eksternal seperti ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat dan konflik geopolitik masih berpotensi membuat pasar obligasi di Indonesia terkoreksi sewaktu-waktu.

“Yang penting, pemerintah dan korporasi harus bisa mengelola sentimen tersebut agar iklim pasar obligasi tetap kondusif,” imbuh dia.

Sekadar informasi, Pefindo mencatat bahwa sepanjang kuartal pertama 2018, jumlah emisi surat utang korporasi mencapai Rp 38,67 triliun. Dari angka total tersebut, sebesar Rp 26,31 triliun adalah obligasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×