kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,72   -9,77   -1.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar Menanti Respons Bank Sentral Terhadap Kenaikan Inflasi, Rupiah Masih Stabil


Senin, 11 April 2022 / 17:35 WIB
Pasar Menanti Respons Bank Sentral Terhadap Kenaikan Inflasi, Rupiah Masih Stabil
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung uang di salah satu bank di Jakarta, Jumat (28/1). Pasar menanti respon bank sentral terhadap kenaikan inflasi, rupiah masih stabil.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah bergerak terbatas terhadap dollar Amerika Serikat. Pelaku pasar masih menanti data inflasi AS dan kebijakan yang Bank Indonesia ambil terakit tren kenaikan inflasi. 

Mengutip Bloomberg, Senin (11/4), rupiah melemah 0,02% ke Rp 14.365 per dollar AS. Sementara, kurs JISDOR Bank Indonesia juga bergerak melemah 0,03% ke Rp 14.370 per dollar AS. 

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin mengatakan rupiah terpantau bergerak tipis di awal pekan ini karena pasar masih mempertimbangkan bagaimana angka inflasi AS yang diumumkan pekan ini. 

Selain itu, beberapa bank sentral utama seperti Reserve Bank of New Zealand dan Bank of China akan menaikkan suku bunga. 

Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah Tipis ke Rp 14.365 pada Senin (11/4)

Dari dalam negeri, faktor yang membuat pergerakan rupiah terbatas adalah kondisi politik atas aksi demo mahasiswa hari ini. "Besar harapan demo tetap kondusif dan tidak berkepanjangan," kata Nanang, Senin (4/11). 

Selain itu, kondisi China yang mengalami kenaikan inflasi di tengah lockdown Nanang perkirakan akan memberi dampak lonjakan inflasi di dalam negeri. "Tinggal bagaimana BI menyikapi lonjakan inflasi dalam negeri," kata Nanang. 

Nanang memproyeksikan sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah di Selasa (12/4) adalah koreksi indeks dollar yang diharapkan bisa menjadi penopang penguatan rupiah. 

Namun, data inflasi AS yang diumumkan di besok malam estimasinya, akan melonjak dari 7,9% ke 8,5% secara tahunan untuk periode Maret. 

Baca Juga: Rupiah Spot Masih Melemah Tipis ke Rp 14.366 Per Dolar AS pada Tengah Hari Ini (11/4)

Senada, Ahmad Mikail Zaini Ekonom Sucor Sekuritas memproyeksikan rupiah cenderung melemah secara terbatas. "Kemungkinan The Fed naikkan suku bunga 50 basis poin masih menjadi penekan bagi rupiah," kata Mikail. 

Namun, pelemahan rupiah tidak akan signifikan karena menurut Mikail rupiah akan menerima katalis positif dari lockdown di China yang sudah mulai longgar. 

Nanang memproyeksikan rupiah berpotensi bergerak di rentang Rp 14.340 per dollar AS hingga Rp 14.380 per dollar AS. Sedangkan, Mikail memproyeksikan rupiah berada di rentang Rp 14.350 per dollar AS-Rp 14.365 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×