Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan berlangsung pada Senin (23/5) dan Selasa (24/5), akan menjadi salah satu sentimen penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun, pasar sudah mengantisipasinya.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, peluang BI untuk mengerek suku bunga acuan sangat terbuka lebar. Dia menganalisis data inflasi tahunan yang mencapai 3,74% ditambah selisih antara suku bunga The Fed dan BI semakin mengecil sehingga membuka ruang kepada BI untuk bertindak.
"Bulan ini ada kemungkinan 40% BI akan menaikkan suku bunga. Tapi kalau bulan depan ada potensi BI menaikkan suku bunga mungkin sekitar 55%," kata Nico saat dihubungi Kontan.co.id akhir pekan ini.
Menurutnya, jika ada kenaikan tingkat suku bunga maka ada potensi nilai investasi menurun. Hal ini dapat menyebabkan pasar saham akan mengalami penurunan atau koreksi.
Di lain sisi, Nico menyebut, ada potensi pelaku pasar malah mengapresiasi langkah BI dalam mengerek tingkat suku bunga. Pasalnya, pelaku pasar beranggapan bahwa BI mengambil langkah yang tegas dalam menjaga stabilitas dan volatilitas pasar.
Baca Juga: Saham-Saham Ini Dilego Banyak Investor Asing dalam Sepekan, Cek Rekomendasinya
Sementara itu, Nico menganalisis, IHSG kembali menemukan jalan untuk menguat yang tercermin dari pergerakan di pekan lalu. Sebagai pengingat, IHSG menguat 1,39% ke posisi 6.918,14 pada Jumat (20/5).
"Ada potensi IHSG kembali menguat khususnya hasil dari pertemuan dari BI. Level yang harus ditembus pertama kali adalah 7.000, untuk bisa menemukan kembali ritmenya menuju 7.300," imbuhnya, Minggu (22/5).
Nico memproyeksikan IHSG akan berpotensi menguat dengan rentang 6.900–6.995 untuk sepekan ke depan. Selain hasil RDG BI, pergerakan IHSG akan dibayangi rilis data penting dari berbagai negara.
Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe juga menenbak, BI berpotensi mengerek suku bunga sekitar 50 bps lantaran jarak antara suku bunga dalam negeri dengan The Fed sudah mendekat yakni 2,5%.
Kiswoyo menilai, meskipun BI akan menaikkan suku bunga, pelaku pasar sudah siap untuk menerimanya karena hal ini sudah sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. Dengan begitu, dia memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.500–7.000.
"Pelaku pasar tidak akan kaget karena sudah sesuai dengan ekspektasi pasar, kalau sampai ada kenaikan 0,5%," kata Kiswoyo.
Baca Juga: IHSG Diperkirakan Menguat Terbatas, Cermati Pergerakan Saham HMSP, ASII dan INDF
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News