kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar menanti hasil rapat The Fed


Rabu, 01 Februari 2017 / 11:02 WIB
Pasar menanti hasil rapat The Fed


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam jangka pendek akan banyak terpengaruh pada kebijakan pasar Amerika Serikat (AS). Pasar akan menantikan hasil Federal Open Market Committee (FOMC) meeting, yang digelar pada awal Februari ini.

Di awal pekan ini, pasar mulai terlihat berhati-hati menanggapi kebijakan-kebijakan Presiden baru AS, Donald Trump, yang agresif. Salah satunya adalah larangan masuk ke AS bagi warga dari tujuh negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

IHSG terkoreksi 0,16% pada hari terakhir perdagangan bulan Januari. Investor asing kembali mencatatkan aksi jual Rp 405,8 miliar. Tapi, secara year to date, IHSG hanya terkoreksi 0,05%.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengatakan, sebelumnya ada optimisme pasar bahwa kebijakan Trump akan ramah bisnis. Tapi, begitu Trump mengeluarkan aturan ekstrem dengan membatasi kunjungan dari tujuh negara, muncul kekhawatiran baru di pasar.

Hal ini membuat investor mengkaji ulang arah kebijakan Trump dalam jangka panjang. Trump pun telah menarik AS dari kerjasama Trans Pacific Partnership (TPP).

Di sisi lain, kebijakan moneter AS diprediksi belum berubah pasca rapat FOMC edisi pertama tahun ini. The Fed diprediksi belum akan menaikkan suku bunga kuartal ini.

"Pernyataan The Fed akan datar. Kami memprediksi The Fed menyampaikan tentang kondisi ekonomi yang cukup bagus dan memang akan semakin dekat mengarah ke pernyataan menaikkan suku bunga di tengah tahun," kata Hans.

Karena itulah dalam jangka pendek ini, pasar diperkirakan akan cenderung menahan diri alias wait and see. Outflow dana asing yang terjadi dalam dua hari ini menunjukkan adanya kekhawatiran pasar yang ditimbulkan dari pengaruh global.

Namun, saat pasar saham negara lain turun tajam, IHSG cenderung terlihat lebih kokoh dan hanya mengalami koreksi tipis. Hans bilang, ini karena daya tahan ekonomi dalam negeri cukup kuat, dengan inflasi yang diperkirakan masih terkendali dan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari tahun lalu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×