Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melemah pada perdagangan Jumat (6/1). Sentimen penggeraknya masih dominan datang dari luar negeri.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, investor menanti rilis data ketenagakerjaan AS Desember 2022 yang diumumkan pada malam hari di Kamis (5/1) dan Jumat (6/1). Data ketenagakerjaan AS Desember 2022 diperkirakan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
"Hal ini kemudian berimplikasi pada potensi penguatan permintaan terhadap dolar AS," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (5/1).
Bernada serupa, Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pasar akan menaruh perhatian pada laporan ketenagakerjaan AS. Tidak ada data dari dalam negeri yang dirilis pada pekan ini.
Baca Juga: Loyo, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.617 Per Dolar AS Pada Hari Ini (5/1)
Oleh sebab itu, Sutopo memprediksi rupiah akan cenderung berkonsolidasi pada akhir pekan ini. "Rupiah kemungkinan baru akan bergerak di pekan depan," ucap Sutopo.
Sutopo memprediksi, rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 15.550-Rp 15.650 per dolar AS pada perdagangan Jumat (6/1). Sementara perkiraan Josua, rupiah akan melemah terbatas dalam rentang di Rp 15.600-Rp 15.700 per dolar AS.
Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,22% ke Rp 15.617 pada hari ini (5/1). Berbeda, kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menguat tipis ke Rp 15.610 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News