Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi terkoreksinya harga Surat Utang Negara (SUN) untuk tenor panjang atau lebih dari 10 tahun tergolong besar. Namun, berinvestasi pada seri tersebut di tengah lesunya pasar obligasi dalam negeri masih tetap menarik bagi sebagian investor.
Sebagai contoh, seri FR0075 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2038 mengalami koreksi harga yang cukup dalam. Harga seri ini terkoreksi 4,05% dari level 105,247 pada 2 Januari lalu menjadi 100,981 pada Selasa (27/3). Sebaliknya, imbal hasil seri acuan tersebut melonjak dari 7,011% pada 2 Januari silam menjadi 7,404% pada Selasa (27/3).
Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra menjelaskan, investor yang tidak memiliki kewajiban pendanaan dalam waktu dekat dan berorientasi mengejar nilai imbal hasil dapat memanfaatkan koreksi mendalam seri SUN bertenor panjang. “Investor bisa melakukan pembelian mumpung harganya sedang murah,” katanya, Selasa (27/3).
Ia menambahkan, biasanya investor dari kalangan asuransi dan dana pensiun yang umumnya kerap melakukan pembelian seri SUN bertenor panjang ketika harganya menyusut. Hal ini tercermin pula dari nilai kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) kedua institusi tersebut yang mengalami kenaikan sepanjang Maret, padahal di saat yang sama pasar obligasi sedang lesu.
Mengutip data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, nilai kepemilikan asuransi di SBN naik Rp 4,54 triliun menjadi Rp 166,35 triliun secara month on month (mom) hingga Jumat (23/3) lalu. Demikian pula nilai kepemilikan dana pensiun yang melonjak Rp 2,26 triliun menjadi Rp 208,02 triliun secara mom hingga hari yang sama.
“Baik asuransi dan dana pensiun memiliki horizon investasi jangka panjang,” ucap Made.
Fund Manager Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, investor yang membeli seri SUN bertenor panjang berpeluang menikmati keuntungan ketika pasar obligasi kembali pulih. Hal ini mengingat harga seri tersebut kembali naik, sementara imbal hasil yang diperoleh juga tergolong tinggi dibandingkan seri-seri bertenor kurang dari lima tahun.
Karenanya, Desmon menyarankan agar investor menjualseri SUN bertenor pendek dan mulai memperbesar kembali porsi kepemilikan seri bertenor panjang manakala pasar obligasi sudah normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News