kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar lesu, Kino Indonesia (KINO) optimistis bisa jaga pertumbuhan penjualan


Kamis, 12 Maret 2020 / 11:34 WIB
Pasar lesu, Kino Indonesia (KINO) optimistis bisa jaga pertumbuhan penjualan
ILUSTRASI. Produk PT. Kino Indonesia. KONTAN/Baihaki/26/11/2015


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten  barang konsumer PT Kino Indonesia Tbk (KINO) tidak memungkiri virus corona atau Covid-19 berdampak pada perilaku dan kegiatan masyarakat. 

Berdasarkan data yang dihimpun Kontan.co.id, menurunnya jumlah wisatawan memicu penurunan penjualan produk-produk KINO di wilayah-wilayah destinasi wisata. Akan tetapi, penyebaran virus ini juga memberi peluang bagi produk KINO segmen kesehatan dan hygiene seperti hand sanitizer. 

Baca Juga: Bahan Baku Tidak Terkendala Virus Corona (Covid-19), Bisnis Makanan Hewan Menjanjikan

Direktur Keuangan PT Kino Indonesia Tbk Budi Muljono mengatakan, kontribusi produk hygiene sebetulnya kecil, akan tetapi kenaikannya lebih signifikan daripada kategori lain yang sudah mapan. 

"Kenaikan dari kategori hygiene meningkat cukup tajam sehingga dapat menutupi penurunan tersebut," kata Budi ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (11/3). 

Agar masyarakat yang membutuhkan produk hygiene mendapat akses dengan mudah,  KINO berusaha terus meningkatkan kapasitas produksinya. 

Melihat hal tersebut, tahun ini KINO optimistis target pertumbuhan penjualan hingga 15% dan kenaikan laba hingga 30% masih bisa dijaga. 

KINO juga melihat masih ada peluang pertumbuhan di segmen pet food atau makanan hewan. Karenanya, KINO akan menggenjot penjualan di segmen itu. 

"Kategori pet food di Indonesia masih berada di tahap awal sehingga potensi ke depan masih besar," jelas Budi, Rabu (11/3). 

Baca Juga: Kino Indonesia dorong bisnis di segmen makanan hewan

Namun, masih perlu waktu untuk mengedukasi masyarakat Indonesia untuk memperkenalkan keunggulan pet food dibandingkan pemberian makanan  manusia untuk hewan. 

Asal tahu saja, hingga kuartal III 2019, KINO mencatatkan pendapatan Rp 3,48 tiliun meningkat 33,85% secara year on year. Sementara itu labanya melejit 323,74% yoy menjadi Rp 447,09 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×