Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. Masih tingginya ketidakpastian perekonomian global membuat ongkos penerbitan surat utang korporasi menjadi mahal. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) misalnya, menaikkan batas atas kupon global bond-nya dari 9% menjadi 11,5%.
Keputusan ini disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (14/6). ENRG berniat merilis obligasi global senilai US$ 600 juta dengan tenor 5 tahun.
Imam P. Agustino, Direktur Utama ENRG, menuturkan, kenaikan kupon global bond tersebut lantaran kondisi pasar yang masih fluktuatif. "Maka itu kami minta batas atasnya dinaikkan. Namun, kami tetap berharap kuponnya bisa ditetapkan di bawah 11,5%," ujarnya.
Imam bilang, dengan batas atas kupon sebesar 11,5%, maka ENRG masih bisa menghemat US$ 15,5 juta per tahun. Dana hasil emisi obligasi ini akan digunakan ENRG sebagai refinancing agar beban keuangan perseroan di pos bunga pinjaman dapat turun.
Utang yang akan ditukar di antaranya adalah senior credit agreement dari Credit Suisse sebesar US$200 juta, berbunga LIBOR+12% per tahun. Ada juga pinjaman dari ND Owen Holdings Ltd sebesar US$228 juta berbunga 17% per tahun. Kedua utang tersebut jatuh tempo tahun depan.
ENRG akan menggelar roadshow ke beberapa negara untuk menjajaki calon pembeli obligasi global ini, mulai Juli 2012. Di antaranya, Singapura, Hongkong, dan New York. Global bond ENRG nanti akan dicatatkan di bursa Singapura. Imam enggan mengungkapkan calon pembeli yang sudah kentara ataupun pembeli siaga (standby buyer) obligasi global itu.
RUPSLB kemarin juga menyetujui rencana penambahan modal melalui penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau non-preemptive rights issue sebanyak 4,058 miliar saham di harga Rp 186. Jadi, dana yang dikantongi nanti sekitar Rp 755 miliar. "Untuk modal kerja," kata Imam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News