kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar gonjang-ganjing, Waskita tunda obligasi


Rabu, 12 Agustus 2015 / 18:11 WIB
Pasar gonjang-ganjing, Waskita tunda obligasi


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kondisi pasar yang tidak menentu membuat emiten menunda rencana menjaring pendanaan di pasar modal. Salah satunya adalah PT Waskita Karya Tbk (WSKT). BUMN konstruksi ini berniat merilis surat utang senilai Rp 1,5 triliun.

"Kami lihat perkembangan dulu, tadinya rencana September 2015, tetapi sepertinya diundur sampai kondusif," ujar Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan WSKT kepada KONTAN, Rabu (12/8).

Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari mekanisme penerbitan umum berkelanjutan (PUB) dengan total nilai Rp 2 triliun. Awalnya, dana dari hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan investasi emiten konstruksi pelat merah ini.

Alternatif sumber pendanaan lain, kata Tunggul adalah fasilitas pendanaan dari bank. Perseroan masih memiliki fasilitas pinjaman bank yang siap ditarik senilai Rp 3 triliun. Namun, ia pun akan mempertimbangkan bunga yang akan dibebankan pada pinjaman tersebut.

Asal tahu saja, WSKT juga baru saja menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahlu (HMETD) alias rights issue sebesar Rp 5,3 triliun. Nah, manajemen Waskita akan menggunakan penambahan modal ini guna mengerjakan sejumlah proyek, salah satunya proyek pembangunan tol.

Waskita memiliki sembilan proyek inisiasi jalan tol. Ruas tol yang dimaksud adalah Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Medan-Kualanamu, Depok-Antasari, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Cimanggis-Cibitung, dan Legundi-Bunder di Surabaya.

Adapun, beberapa ruas yang sudah mulai digarap adalah ruas Becakayu, Pejagan-Pemalang. Bulan depan diperkirakan ruas Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono sudah bisa mulai dikerjakan. Tahun ini, WSKT mengalokasikan belanja modal (capex) senilai Rp 5 triilun. Sekitar Rp 3 triliun dialokasikan untuk proyek tol dan transmisi.

Sisanya, untuk proyek di luar tol seperti bendungan dan bandara. Tunggul bilang, untuk proyek non tol ini, pihaknya akan memperpanjang (roll over) utang dari bank. Nilainya sekitar Rp 2 triliun. Hingga kini, penyerapan capex WSKT baru Rp 2 triliun.

"Belum tahu apakan alokasi Rp 5 triliun bisa terserap semua, masih nunggu proyek jalan dulu," pungkas Tunggul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×