kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,53   2,89   0.31%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar global melemah, produksi batubara Delta Dunia (DOID) semester I-2020 turun 8%


Selasa, 21 Juli 2020 / 14:21 WIB
Pasar global melemah, produksi batubara Delta Dunia (DOID) semester I-2020 turun 8%
ILUSTRASI. PT Delta dunia makmur Tbk DOID mengadakan paparan publik


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I-2020, produksi batubara PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mencapai 22,3 juta ton. Realisasi ini turun 8% dibandingkan semester I-2019

Sementara itu, volume pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) sebesar 168.4 juta bank cubic meter (bcm). Jumlah ini menurun 12% dibandingkan dengan realisasi pengupasan OB pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Regina Korompis, Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur  mengatakan, turunnya volume pengupasan lapisan dan produksi batubara pada semester pertama 2020 seiring dengan melemahnya pasar batubara global.

Baca Juga: DOID masih mempertahankan target operasional meski kondisi pasar global belum stabil

Namun, per Juni 2020 produksi DOID mengalami kenaikan, baik produksi batubara maupun lapisan penutup. Per Juni 2020, DOID mencatatkan volume pemindahan lapisan penutup (OB) sebesar 29,1 juta bcm atau naik tipis 1%. Sementara volume produksi batubara per Juni 2020 mencapai  3,7 juta ton, naik 2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Hal ini diakibatkan oleh curah hujan sedikit lebih tinggi dari bulan Mei 2020 tetapi lebih rendah dibandingkan Juni 2019,” terang Regina kepada Kontan.co.id, Selasa (21/7).

Regina menegaskan, saat ini DOID masih menggunakan target kinerja yang dipasang sejak awal. Emiten kontraktor batubara ini menargetkan bisa mengeruk lapisan penutup (OB) sebanyak 350 juta bcm - 390 juta bcm tahun ini.

Hanya saja, Regina memperkirakan permintaan impor batubara global akan turun sekitar 10% akibat pandemi Covid-19 yang berpotensi berdampak pada volume produksi.

Per kuartal I-2020, DOID membukukan pendapatan neto sebesar US$ 193,82 juta, turun 9,39% (yoy) dibandingkan realisasi kuartal I-2019 sebesar US$ 213,91 juta. 

Pendapatan dari Berau Coal senilai US$ 92,89 juta atau 48% dari total pendapatan. Sementara pendapatan dari PT Indonesia Pratama senilai US$ 21,6 juta (11%), PT Adaro Indonesia senilai US$ 19,12 juta (10%), dan PT Kideco Jaya Agung senilai US$ 14,34 juta atau 7% dari total pendapatan.

Baca Juga: Permintaan impor batubara lebih rendah, Delta Dunia (DOID) belum revisi target

Dari sisi bottomline, DOID mengalami kerugian bersih sebesar US$ 22,81 juta di kuartal I-2020, berbanding terbalik dari torehan laba bersih sebesar US$ 1,97 juta pada kuartal I-2019.

Saat ini, Regina mengatakan DOID masih berfokus pada pengoptimalan aset yang ada dan pengurangan biaya melalui penyesuaian kapasitas. DOID juga berfokus pada peningkatan produktivitas dan efisiensi untuk mempertahankan profitabilitas.

Meski tidak merinci secara pasti, Regina mengatakan alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) DOID untuk tahun ini diperkirakan akan lebih rendah dari tahun lalu. Adapun realisasi capex DOID pada 2019 mencapai US$ 73 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×