Sumber: CoinDesk | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin nyaris keluar dari zona US$ 40.000 pada Selasa (21/9), menyusul kekhawatiran atas krisis Evergrande Group di China.
Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Selasa pagi terjungkal ke US$ 40.267, level terendah sejak awal Agustus lalu.
Tapi, Selasa malam pukul 21.50 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 42.508,41 atau turun 2,83% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.
“Beberapa orang mengaitkan penurunan mendadak (harga Bitcoin) dengan situasi Evergrande yang sedang berlangsung di China, yang telah menyebabkan gejolak di pasar tradisional,” kata Jonas Luethy, trader di GlobalBlock, kepada CoinDesk.
“Para analis memproyeksikan minggu yang berombak di depan (untuk Bitcoin)," ujar Luethy.
Baca Juga: Terseret krisis Evergrande, harga Bitcoin terjungkal ke US$ 42.000
“Investor terlihat mengambil risiko di tengah kekhawatiran krisis Evergrande Group bisa menjadi masalah sistemik bagi pasar global,” kata Pankaj Balani, CEO Delta Exchange, seperti dikutip CoinDesk.
"Pasar juga akan melihat komentar The Fed akhir pekan ini untuk memastikan tidak ada perubahan likuiditas dari bank sentral AS," ujar dia.
Brad Yasar, CEO EQIFI, menyebutkan, mungkin akan melihat penurunan harga Bitcoin yang berkelanjutan. "Tetapi, BTC tidak akan mendekati, katakanlah, angka US$ 25.000," katanya kepada The Independent.
"Itu selalu bisa terjadi, tetapi mengingat minat institusional untuk memperoleh lebih banyak BTC dan adopsi berkelanjutan di berbagai industri, itu akan sulit. Tapi, tidak berarti itu tidak bisa terjadi," ujarnya.
Selanjutnya: Krisis Evergrande membuat harga Bitcoin dan aset kripto lainnya memerah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News