Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pandemi Covid-19 belum usai, permintaan bahan material bangunan seperti cat masih cukup tinggi. Ruslan Tanoko, Wakil Presiden Direktur PT Avia Avian Tbk (AVIA) melihat tahun 2021 masyarakat Indonesia mulai beradaptasi dengan kondisi pandemi saat ini.
Buktinya, permintaan atas produk-produk AVIA sepanjang tahun ini mengalami peningkatan dan pertumbuhan sebesar 15%. Hal ini semakin meyakinkan manajemen AVIA bahwa prospek industri cat ke depannya akan sangat baik. Bahkan, manajemen AVIA menargetkan pendapatan dan laba bersih tahun depan tumbuh di angka doubel digit.
Ruslan melihat permintaan cat dari tahun ke tahun selalu lebih tinggi 1,5 kali sampai 2 kali dari gross domestic product (GDP). Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, kebutuhan akan cat juga semakin meningkat.
Untuk itu, emiten pendatang baru ini akan berfokus pada pemenuhan kebutuhan cat masyarakat . Hal utama yang akan dilakukan adalah meluncurkan produk-produk dengan inovasi terbaru yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Pemenuhan kebutuhan ini tentunya harus diimbangi dengan kapasitas produksi yang lebih besar.
Baca Juga: Hingga November, MNCN klaim mampu dominasi pangsa pasar pemirsa FTA
“Sehingga, kami tengah mempersiapkan pabrik ketiga di Cirebon, Jawa Barat dengan kapasitas produksi mulai dari 100.000 metrik ton per tahun hingga 200.000 metrik ton per tahun,” terang Ruslan kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Selain meluncurkan produk baru, AVIA juga menitikberatkan strategi pada memaksimalkan layanan penjualan ke lebih dari 52.625 toko rekanan. Avian Brands memiliki pusat distribusi sendiri di bawah naungan PT Tirtakencana Tatawarna, yang mana per Desember 2021 ini telah memiliki 101 pusat distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dengan jumlah pusat distribusi yang kami miliki, kami dapat memberikan pelayan terbaik di tengah persaingan yang ketat,” sambung Ruslan.
Adapun pangsa pasar AVIA saat ini mencapai angka 20%. Manajemen menargetkan pangsa pasar dapat senantiasa bertumbuh dari tahun ke tahun.
AVIA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/12) dan menjadi perusahaan tercatat ke-50 di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2021.
Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) optimistis kinerja akan tumbuh positif pada 2022
Dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), AVIA dan beberapa pemegang saham menawarkan total 11,77 miliar saham, yang terdiri dari sekitar 52,7% saham baru dan 47,3% dari saham yang ditawarkan oleh pemegang saham eksisting.
Harga penawaran yang dipasang Rp 930 per lembar saham. Dus, AVIA mendapatkan dana segar senilai Rp 5,76 triliun atau setara US$ 400 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News