kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,34   9,03   0.99%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar Asia tertekan, IHSG malah berkibar


Kamis, 02 Februari 2017 / 16:20 WIB
Pasar Asia tertekan, IHSG malah berkibar


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan posisi di zona hijau di akhir sesi II hari ini (2/2). Mengutip data RTI, pada pukul 16.00 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,5% menjadi 5.353,71.

Jumlah saham yang naik mencapai 189 saham. Sementara, ada 137 saham yang tertekan dan 97 saham lainnya tak berubah posisi.

Volume transaksi perdagangan sore ini melibatkan 19,500 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 7,166 triliun.

Sepuluh sektor kompak menguat. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar yakni: sektor pertambangan naik 1,81%, sektor perdagangan naik 1,11%, dan sektor konstruksi naik 0,66%.

Tiga saham yang bertengger di jajaran teratas indeks LQ 45 hari ini antara lain: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 10,94% menjadi Rp 2.840, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 3,76% menjadi Rp 6.900, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 3,7% menjadi Rp 840.

Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, dihuni oleh: PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 1,35% menjadi Rp 146, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 1,17% menjadi Rp 1.685, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 1,12% menjadi Rp 62.000.

Investor asing juga terlihat memborong saham Indonesia. Adapun nilai pembelian bersih (net buy) asing di seluruh market mencapai Rp 106,6 miliar dan Rp 131,8 miliar di pasar reguler.

Asia memerah

Di sisi lain, pasar saham Asia mengalami tekanan pada transaksi perdagangan hari ini (2/2). Berdasarkan data CNBC, indeks ASX 200 Australia ditutup turun 0,14% atau 7,8 poin menjadi 5.645,4. Tekanan pada indeks acuan Negeri Kanguru berhasil diredam oleh kenaikan sektor emas sebesar 2,04%.

Padahal, data ekonomi Australia yang dirilis hari ini cukup positif. Australia membukukan surplus neraca perdagangan senilai A$ 3,5 miliar atau US$ 2,67 miliar pada Desember. Lebih tinggi dari prediksi analis yang disurvei Reuters sebesar surplus A$ 2,2 miliar.

Isu lain yang berasal dari Australia adalah ketegangan yang muncul antara Presiden Amerika Donald Trump dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull saat melakukan perbincangan via telepon akhir pekan lalu.

Trump dikabarkan mengkritik kesepakatan pengungsi antara Australia-AS yang diinisiasi oleh pemerintahan Obama. Trump juga mengatakan kepada Turnbull bahwa dirinya sudah melakukan perbincangan dengan sejumlah pimpinan negara. "Tapi ini merupakan pembicaraan yang terburuk sejauh ini," jelas Trump.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 1,05% setelah investor berbalik memburu yen. Akibatnya, yen mencatatkan penguatan terhadap dollar AS. Penguatan yen dilihat sebagai sentimen negatif bagi pasar saham Jepang.

Pemerintah Jepang sebelumnya membantah tudingan AS terkait manipulasi mata uang pada Rabu (2/2). Perdana Menteri Shinzo Abe mempertahankan program stimulus besar-besaran Bank of Japan dan program tersebut bertujuan untuk mengerek perekonomian, bukan manipulasi mata uang.

Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan pun mengalami penurunan sebesar 0,28%. Aksi jual terjadi setelah data menunjukkan indeks harga konsumen Negeri Ginseng itu naik 2% pada Januari akibat lonjakan harga minyak.

Namun, ketidakpastian politik di Korea membebani market, setelah mantan Sekretaris Jenderal PBB gagal menyalonkan diri menjadi Presiden Korea Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×