kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pasangan EUR/USD masih tertekan isu anggaran Italia


Selasa, 09 Oktober 2018 / 20:46 WIB
Pasangan EUR/USD masih tertekan isu anggaran Italia
ILUSTRASI. Uang euro Uni Eropa


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah anggaran pemerintahan Italia tampak masih menjadi beban bagi euro di tengah solidnya laju pergerakan dollar Amerika Serikat.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 19.15 WIB, pasangan EUR/USD melemah 0,51% ke level 1,1433 pada perdagangan Selasa (9/10).

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra menilai, permasalahan anggaran pemerintah Italia belum menemui titik terang. Seperti yang diketahui, pemerintah baru Italia menaikkan defisit fiskal anggaran tahun depan menjadi 2,4% dari produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut melonjak tajam dari usulan pemerintahan sebelumnya sebesar 0,8%.

“Komisi Eropa juga tidak menyarankan Italia menaikan defisit anggaran belanja pemerintahan secara agresif,” kata Putu.

Komisi Eropa khawatir kenaikan defisit tersebut dapat mendorong meningkatnya utang Italia. Padahal, rasio utang Italia terhadap PDB sudah mencapai 131% dari PDB.

Para pelaku pasar pun menilai, jika tidak ada kebijakan penghematan anggaran di tengah nilai utang yang besar, Italia berpotensi terseret ke dalam krisis ekonomi. Ujung-ujungnya, negara kawasan Eropa lainnya akan ikut terdampak dan euro makin tertekan.

Terlepas dari persoalan Italia, sejatinya fundamental euro masih tergolong bagus. Jika inflasi Eropa terus naik secara berkala, ada kemungkinan Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) mempercepat kenaikan suku bunga zona Eropa. Sebelumnya, kenaikan suku bunga acuan Eropa diproyeksikan baru akan terjadi pada semester II tahun 2019 mendatang.

Hal tersebut dapat menjadi modal berharga bagi euro di tengah tren penguatan dollar AS yang masih berlangsung akibat efek kebijakan The Federal Reserves. “The Fed punya target suku bunga acuan AS berada di level 3,5% pada 2020 nanti,” terang Putu.

Secara teknikal, pasangan EUR/USD masih bergerak di bawah MA50, MA100, dan MA200. Indikator MACD bergerak turun dan masuk ke area minus 0,003. Penurunan juga terjadi pada indikator Stochastic dan RSI yang sama-sama berada di level 23.

Dengan hasil ini, Putu menyarankan buy on deep untuk pasangan EUR/USD dengan support 1,1420 – 1,1385 – 1,1355 serta resistance 1,1540 – 1,1570 – 1,1600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×