Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terpukul adanya pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 silam. Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat turut menjadi kendala untuk sektor pariwisata kembali bangkit.
Setelah pemerintah melonggarkan PPKM di sejumlah wilayah, emiten pariwisata berharap dapat memperbaiki kinerja, salah satunya PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR).
Sekretaris Perusahaan Panorama Sentrawisata AB Sadewa menjelaskan, Panorama Sentrawisata mencatat kenaikan penyewaan kendaraan, hingga peningkatan layanan open trip sejak PPKM mulai dikendurkan beberapa waktu lalu. “Termasuk yang Bali, beberapa paket PANR ke Bali sudah mulai terjual untuk wisatawan domestik,” ungkap Sadewa kepada Kontan.co.id, Kamis (7/10).
Baca Juga: Panorama Sentrawisata (PANR) mendukung kebijakan diizinkannya wisman masuk ke Bali
Dengan demikian, dia berharap realisasi kinerja pada kuartal terakhir tahun ini bisa lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya. Terlebih, pada 14 Oktober 2021 nanti wisatawan mancanegara dari Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Selandia Baru sudah bisa masuk ke Bali.
Sadewa memprediksi, kuartal empat tahun ini bisa menjadi titik balik sektor pariwisata untuk kembali bangkit dari tekanan Covid-19 sejak Maret 2020 yang lalu. Hanya saja, dia menilai kebijakan karantina selama delapan hari bagi para wisatawan asing bisa menjadi tantangan tersendiri.
“Negara-negara tadi yang diizinkan seperti Korea dan Jepang itu kan biasanya kalau datang sekitar 5 hari. Semoga nanti ke depannya ada fase-fase baru untuk bisa mengurangi karantina,” papar Sadewa.
Baca Juga: Panorama Sentrawisata (PANR) akan rights issue 1,2 miliar saham
Sehingga, dia belum dapat memproyeksi sebesar apa efek pembukaan wisman tersebut untuk kinerja PANR. Sebelumnya, PANR banyak melayani wisman inbound asal Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, Afrika Selatan, dan Asia.
Secara keseluruhan Sadewa memprediksi sektor pariwisata bisa kembali pulih ke fase sebelum pandemi pada 2023 mendatang. Proyeksi ini lebih cepat ketimbang perkiraan asosiasi pariwisata dunia (WTO).
Sepanjang 2020, Sadewa mengaku PANR terus menjaga aset-aset perusahaan dari database dan kendaraan sembari mempersiapkan sektor pariwisata kembali dibuka. Selain itu, PANR juga tengah mempercepat digitalisasi dalam model bisnisnya.
“Kami akan meluncurkan satu produk baru dengan bisnis modal yang beda pada 14 Oktober 2021 mendatang,” tambahnya. Tapi dia belum mau menyebut detail terkait rencana peluncuran produk baru tersebut. Yang jelas ia optimistis kinerja di sisa akhir tahun ini bisa lebih baik.
Baca Juga: Kinerja Panorama (PANR) akan ditopang bisnis travel dan leisure yang mulai bangkit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News