Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham sektor konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mencatatkan penurunan. Sebagai contoh, saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan penurunan hingga ke angka Rp 1.255 dalam sebulan terakhir yang ada dalam angka terendahnya meski saat ini sudah mulai mencatatkan kenaikan signifikan ke level Rp 1.465 per saham.
Saham PT PP Tbk (PTPP) juga mencatatkan penurunan ke level terendah dalam 3 tahun terakhir di bulan ini yakni di level Rp 1.840 per saham. Hari ini, harga saham PTPP naik signifikan ke angka Rp 2.100 per saham.
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan bahwa ada beberapa penyebab utama penurunan harga saham emiten konstruksi BUMN sepanjang tiga tahun terakhir yakni masalah cash flow dan banyaknya kecelakaan proyek. "Kedua hal ini yang jadi sorotan utama karena dianggap proyek-proyek yang dijalankan tidak akan sesuai harapan yang dibayangkan oleh investor pada awalnya," kata William kepada Kontan.co.id, Selasa (17/7).
William mengatakan bahwa saat ini seharusnya saham-saham konstruksi pelat merah sudah mulai memasuki bottom, apalagi hari ini kompak menguat semua. William menambahkan, sentimen positif muncul mendekati rilis laporan keuangan semester II.
William bilang bahwa saat ini, kenaikan harga saham tersebut mendahului laporan keuangan emiten. William menambahkan, memang belum ada sentimen baru. Namun, dengan penguatan hari ini, William memprediksi adanya kelanjutan kenaikan hingga akhir pekan sehingga akumulasinya cukup menarik.
Ia merekomendasikan untuk membeli saham saham konstruksi BUMN seperti ADHI dengan target harga Rp 1.750 per saham, WIKA Rp 1.700 per saham dan juga WSKT Rp 2.200 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News