Reporter: Umi Kulsum | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Jika tak ada aral melintang, PT Panin Asset Management bakal meluncurkan produk reksadana saham anyar bernama Panin Beta One. Saat ini Panin masih menanti izin efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diprediksi bisa keluar pada bulan Maret nanti.
Rudiyanto, Direktur Panin Asset Management, mengatakan, penerbitan reksadana tersebut guna memenuhi permintaan investor institusi. Namun, tak menutup kemungkinan produk ini membidik investor ritel atau individu.
Filosofi dari penggunaan nama Panin Beta One adalah investasi produk reksadana ini diharapkan memiliki kinerja sama dengan pasar betanya. "Jadi sesuai dengan filosofi investasi saja. Karena kita target betanya itu sama dengan IHSG, yaitu satu," ungkap Rudiyanto, Kamis (23/2).
Pendekatannya akan lebih matematis, di mana portofolionya dibuat sedemikian rupa sehingga diharapkan bisa menyamai kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tracking error-nya diusahakan kurang lebih 3%, jadi targetnya adalah menyamai IHSG, jelas Rudiyanto.
Perusahaan akan menempatkan 75%-80% dana di saham dengan pendekatan kuantitatif yang secara good corporate governance (GCG) bagus dan sahamnya likuid.
Menurut Rudi, sebetulnya produk ini mirip seperti reksadana indeks, hanya saja produk Panin Beta One ini jenis reksadana saham biasa. Sebab, jika membuat reksadana indeks yang mengacu IHSG, manajer investasi harus membeli 80% saham penggerak IHSG yang jumlahnya sekitar 400 saham. Hal ini tidak memungkinkan karena saham yang likuid tidak sebanyak itu, target portofolio saham adalah 75%-80%, papar Rudi.
Produk ini akan menggandeng bank kustodian Bank Central Asia (BCA) dan menerapkan fee management maksimal sebesar 3%.
Jika Anda berminat, produk ini menawarkan investasi awal dan selanjutnya sebesar Rp 100.000. Sementara target dana kelolaan produk ini diharapkan bisa mencapai Rp 100 miliar di tahun ini.
Saat ini, dana kelolaan yang dimiliki Panin Asset Management telah mencapai Rp 9,63 triliun. Tanpa menyebut angka pasti, perusahaan menargketkan dana kelolaan tahun ini bisa naik 20% ketimbang pencapaian tahun lalu.
Panin Asset Management masih berencana menerbitkan produk reksadana baru di tahun ini. Salah satunya adalah produk reksadana penyertaan terbatas (RDPT) anyar. "Untuk produk ini masih dalam proses kajian," papar Rudi.
Variasi produk reksadana Panin Asset Mangement menurutnya sudah cukup lengkap. Dengan demikian, investor mendapatkan pilihan produk reksadana yang beragam sesuai dengan kebutuhan.
"Reksadana saham dengan pendekatan kuantitatif yang targetnya menyerupai IHSG atau reksadana indeks kita belum punya, dan kebetulan ada permintaan maka kami terbitkan," kata Rudiyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News