Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) sejak tahun lalu rajin bersih-bersih utang. Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam riset 14 Januari 2021 menjelaskan, pembayaran utang MNCN sudah berjalan sesuai rencana.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christine Natasya dalam riset 14 Januari 2021 mengatakan, pembayaran utang akan mengurangi ketidakpastian atas fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Tahun lalu, MNCN telah melakukan rights issue sebanyak 773 juta saham setara dengan 5,4% dari total saham beredar. MNCN memperoleh dana sebesar Rp 660 miliar.
Baca Juga: Kinerja bakal positif, ini rekomendasi untuk saham MNCN
Christine menyebut, tidak akan ada lagi rights issue hingga rapat pemegang saham berikutnya di April - Mei. "MNCN membayar utang dollar AS pada kuartal IV tahun 2020 sebesar Rp 840 miliar setara dengan US$ 60 juta," jelas Christine dalam riset.
MNCN masih memiliki sisa utang dollar AS senilai US$ 110 juta pada akhir tahun 2020. Sementara per akhir September 2020, MNCN masih memiliki sisa utang dalam dollar AS mencapai US$ 170 juta. Angka itu lebih rendah dari tahun 2019 yang mana utang dollar AS MNCN mencapai US$ 211 juta.
"Sisa utang dollar AS MNCN yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat pada Agustus 2022, tapi sepertinya pembayaran akan dipercepat dan mungkin dilakukan pada tahun 2021," jelas Christine. Dia memperkirakan, MNCN mungkin akan mengorbankan tidak membayar dividen lagi.
"Namun jika manajemen MNCN memutuskan untuk membagikan dividen maka pinjaman dollar AS akan dilunasi sesuai rencana awal yakni pada tahun 2022," jelas Christine dalam riset. Dia percaya, hal yang terburuk telah berakhir bagi MNCN dengan utang dollar AS yang lebih rendah berarti volatilitas terhadap pendapatan perusahaan jadi lebih rendah.
Baca Juga: Belanja iklan diproyeksi naik, simak rekomendasi untuk saham MNCN
Christine menyebut, MNCN mengaku bersedia untuk menarik saham treasuri sebanyak 773 juta dan 1,8 miliar saham pada RUPS berikutnya. Ini seharusnya mengurangi kekhawatiran investor tentang dilusi karena adanya rights issue yang dilakukan oleh MNCN.
Selain berhasil mengurangi beban utang, MNCN pada tahun ini juga berharap dari pendapatan digital di tahun 2021 bisa meningkat. Pendapatan tersebut dari media sosial seperti TikTok dan Facebook yang baru dimulai pada semester II tahun 2020.
Christine menyebut, potensi pendapatan media sosial dari Facebook dan TikTok sangat menjanjikan mengingat kedua platform memiliki basis pengikut yang besar. Di Facebook, MNCN memiliki pengikut mencapai 42 juta, sedangkan Tiktok mencapai 33,3 juta.
Baca Juga: MNC Sekuritas Menang, Gugatan Tugure di Kasus SNP Finance Kandas (ADA HAK JAWAB)*
Tak hanya itu, MNCN juga memiliki platform OTT RCTI+ yang menjadi kontributor utama pendapatan di tahun 2020. MNCN menyebut, pengguna aktif bulanan RCTI+ mencapai 23 juta per Desember 2020 lebih tinggi dari per Agustus 2020 sebanyak 11 juta pengguna aktif (MAU).
Selain itu, RCTI+ juga meluncurkan inisiatif baru yang telah meningkatkan keterlibatan dan minat pemirsa karena serial aslinya yang baru dan eksklusif dan karena Asia serial drama diperkenalkan melalui platform dan telah sangat populer di kalangan
pemirsa melalui RCTI +.
MNCN memperkirakan, pendapatan iklan digital berkontribusi 16% di tahun 2021 dari tahun 2020 sebanyak 12%. Sementara itu, MNCN mengharapkan kontribusi digital dan kontennya secara keseluruhan ke
total pendapatan menjadi 35% di tahun 2021 dari 28-30% di tahun 2020.
Angka bisa tumbuh lebih besar di 2022 yang berontribusi 40%. Pada tahun ini, Mirae memperkirakan, pendapatan MNCN bisa naik 10% secara year on year (yoy) karena permintaan pengiklan yang meningkat. Hal ini didukung pemulihan ekonomi serta okupansi lebih baik dari pengiklan.
Baca Juga: Ditempa Krisis, Dirut MNCN David Fernando Audy Jeli Melihat Peluang di Pasar Saham
Di tahun 2020, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan pendapatan MNCN bisa mencapai Rp 8,37 triliun dan pada tahun 2021 bisa membukukan Rp 9,12 triliun. Sementara laba bersih MNCN diperkirakan bisa mencapai Rp 1,85 triliun pada tahun 2020 dari sebelumnya Rp 2,23 triliun pada 2019.
Kalau tahun ini, hitungan Mirae laba bersih MNCN bisa mencapai Rp 2,34 triliun. Karena itu, Mirae Asset Sekuritas masih rekomendasi saham MNCN untuk beli dengan target Rp 1.600. Kamis (14/1), harga saham MNCN ditutup di Rp 1.240 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News