kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pangkas target IPO, BEI dinilai tak confident


Minggu, 07 Desember 2014 / 08:59 WIB
Pangkas target IPO, BEI dinilai tak confident


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Sanny Cicilia

NUSA DUA. PT Bursa Efek Indonesia memutuskan menurunkan target emiten tahun 2015 dari 35 calon eminten menjadi 32 calon emiten. Ternyata, langkah ini justru menuai kritikan dari para pelaku pasar. 

"Ini justru menunjukan BEI tidak confident atau percaya diri," kata Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Franciscus Welirang di sela-sela acara CEO Networking 2014 bertema Opportunities and Challenges Toward ASEAN Economic Community 2015, Sabtu (6/12).

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi pasar yang menjanjikan dan sangat disayangkan bila keputusan untuk pangkas target calon emiten. "Sejauh ini perangkat lembaga penunjang pasar modal hanya di Jabodetabek. Jangan berkutat pada seputar Jabodetabek tok," paparnya. 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Ito Warsito pernah bilang, target initial public offering (IPO) tahun depan dipangkas karena ada permintaan dari OJK. "Kami diminta turunkan target IPO karena dinilai terlalu tinggi,” ungkapnya.

Menurutnya, sejauh ini OJK menilai target IPO sebanyak 35 perusahaan tersebut terlalu tinggi, sehingga ada potensi untuk kembali tidak tercapai. Namun demikian, jelas Ito, OJK sangat mendukung upaya-upaya BEI terkait peningkatan jumlah perusahaan yang listing di pasar modal domestik.

Selain itu, lanjutnya, dengan target revisi target IPO tersebut diyakini bisa tercapai karena ekonomi pada tahun depan diperkirakan akan lebih baik dibanding tahun ini. BEI, kata dia, akan terus mendorong makin banyak jumlah perusahaan tercatat.

Sebaliknya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida membantah terhadap pernyataan Ito Warsito terkait arahan untuk menurunkan target 35 perusahaan yang akan melantai di bursa pada tahun 2015,”Kami belum berikan arahan apa pun kepada bursa soal penurunan target perusahaan untuk IPO di 2015,”tegasnya.

Nurhaida menuturkan, penurunan target 35 perusahaan yang akan masuk bursa tidak perlu meminta izin kepada OJK, target itu harus melihat makro ekonomi yang terjadi di dalam negeri pada tahun depan. Dia menjelaskan, bursa memiliki target sesuai asumsi yang ada, dengan melihat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan lain-lainnya."Ada pembahasan semua asumsi itu yang dimasukkan dalam anggaran tahunan, dari hasil pembahasan akan disesuaikan,"paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×