kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Pandangan analis terkait emiten konstruksi dan kelautan


Selasa, 23 Oktober 2018 / 21:07 WIB
Pandangan analis terkait emiten konstruksi dan kelautan
ILUSTRASI. PROGRES TOL BATANG SEMARANG


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah empat tahun bergulir. Sejak awal menjabat Jokowi mendengungkan program tol laut dan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur membuat kinerja sejumlah emiten konstruksi dan kelautan terpengaruh. 

Emiten-emiten sektor konstruksi di antaranya PT Waskita Karya (persero) Tbk (WSKT), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Sementara emiten sektor kelautan dan perikanan ada PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) dan PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO).

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan, kinerja saham-saham di dua sektor tersebut cenderung menurun selama kurun waktu empat tahun terakhir ini. "Alasannya karena para pelaku pasar hanya memanfaatkan sentimen di awal terpilihnya Jokowi-JK. Di awal terpilihnya Jokowi-JK mengalami kenaikan tapi setelah itu kembali turun," ujarnya kepada kontan.co.id, Selasa (23/10).

Selanjutnya, Reza mengatakan bahwa faktor penghambat bagi kinerja emiten sektor konstruksi dan kelautan lebih karena sentimen dari industrinya. Emiten-emiten konstruksi meski kinerjanya cenderung meningkat, namun adanya sentimen dari pendanaan internal untuk membiayai sejumlah proyeknya sehingga membuat pelaku pasar berpikir bahwa pencapaian kinerja tersebut hanya di atas kertas bukan riilnya.

"Sedangkan di emiten-emiten kelautan, meski kinerjanya mulai meningkat namun secara industri belum banyak dilirik pelaku pasar atau kurang terekspose sehingga dianggap minim sentimen sehingga tidak banyak pelaku pasar masuk ke saham-saham kelautan," paparnya.

Sementara dari sisi saham, Reza bilang kinerja fundamental emiten-emiten konstruksi cukup bagus sehingga bisa direkomendasikan beli. Sementara untuk emiten sektor kelautan secara likuiditas kurang bagus sehingga perlu menunggu pemberitaan yang cukup kuat mengangkat saham-sahamnya.

Meskipun demikian, ia tetap merekomendasikan untuk melakukan trading jangka pendek atas sejumlah saham sektor konstruksi maupun kelautan. Untuk WIKA boleh beli dengan target terdekat di level Rp 1.350 per saham. Lalu untuk WSKT boleh beli dengan target terdekat di level Rp 1.680 per saham. Sedangkan WSBP boleh beli dengan target terdekat di level Rp 364 per saham. 

Untuk ADHI boleh beli dengan target terdekat di level Rp 1.450 per saham. Selanjutnya untuk JSMR boleh beli dengan target terdekat di level Rp 4.650 per saham. Sementara untuk saham DSFI boleh dibeli dengan target terdekat di level Rp 105 per saham dan IIKP boleh dibeli dengan target terdekat di level Rp 224 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×