Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Pan Brothers Tbk (PBRX) untuk merilis surat utang global (notes) mendapat lampu hijau dari pemegang saham. Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang berlangsung pada Selasa (26/1), pemegang saham menyetujui penerbitan surat utang berdenominasi dolar AS dengan nilai maksimum US$ 350 juta dan penjaminan berupa corporate guarantee dan/atau jaminan-jaminan kebendaan lain.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Direktur Utama PBRX, Anne Patricia Sutanto saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (26/1).
“Kedua agenda disetujui,” kata Anne singkat kepada Kontan.co.id, Selasa (26/1).
Sedikit informasi, nilai transaksi penerbitan notes setara dengan 125,56% ekuitas perusahaan per 30 September 2020 yang sebesar US$ 278.745.274. Karena nilainya melebihi 50% dari ekuitas perusahaan, penerbitan notes digolongkan sebagai transaksi material dan perlu mendapatkan persetujuan RUPSLB.
Rencananya, dana hasil penerbitan notes akan digunakan untuk sejumlah hal.
Baca Juga: Biaya dana lebih murah, obligasi global bisa jadi pilihan
Pertama, sebagian dana dialokasikan untuk melunasi pinjaman PBRX dan entitas anak kepada PB International BV (anak perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh PBRX) yang nantinya digunakan untuk keperluan pembiayaan kembali atawa refinancing global notes.
Catatan saja, berdasarkan laporan keuangan interim per 30 September 2020, global notes yang dimaksud memiliki jumlah pokok terhutang US$ 171,07 juta. Jumlah tersebut belum termasuk bunga dan biaya lain yang harus dibayarkan di bulan Januari 2021. Bunga dan biaya lain tersebut perkiraan memiliki jumlah sebesar US$ 6,5 juta.
Selanjutnya, sebagian dana juga akan dipergunakan untuk pembiayaan kembali utang sindikasi yang laporan laporan keuangan interim per 30 September 2020 mencapai sebesar US$ 138,5 juta. Jumlah tersebut belum termasuk bunga dan biaya lain-lain.
Sisa hasil dana penerbitan notes, bila ada, rencananya bakal digunakan untuk modal kerja perusahaan. Dalam hal jumlah notes yang diterbitkan tidak bisa mencapai US$ 350 juta, maka prioritas penggunaan dana adalah untuk pembiayaan kembali Global Notes.
Penerbitan notes senilai maksimum US$ 350 juta menyasar investor di luar wilayah Republik Indonesia. Notes yang diterbitkan akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) dengan kupon sebesar-besarnya 12% per tahun. Jatuh tempo pembayaran utang pokoknya maksimum 5 tahun sejak tanggal penerbitan.
Baca Juga: Emiten Tekstil Kompak Mencari Pendanaan Lewat Global Bond
Anne optimistis, penerbitan notes memiliki risiko yang terukur. Optimisme ini juga berdasar pada kinerja fundamental perusahaan yang dinilai baik.
“Semua terukur dan Perseroan diwajibkan menunjuk KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) untuk memberikan pendapat pada waktu yang dipersyaratkan peraturan,” imbuh Anne.
Selanjutnya: Rencana penerbitan global bond menggeliat, ini yang perlu diwaspadai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News