kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Pan Brothers (PBRX) Anggarkan Belanja Modal Hingga US$ 5 Juta di 2024


Sabtu, 24 Februari 2024 / 12:28 WIB
Pan Brothers (PBRX) Anggarkan Belanja Modal Hingga US$ 5 Juta di 2024
ILUSTRASI. Pan Brothers (PBRX) gelontorkan belanja modal (capex) sebesar US$ 5 juta di tahun 2024


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tekstil PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) kisaran US$ 3 juta hingga US$ 5 juta atau setara Rp 78,09 miliar (kurs Rp 15.619,35 per dolar AS) pada 2024 ini. Nilai ini sama persis dengan anggaran capex yang dialokasikan perseroan pada tahun 2023.

“Capex kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya, yaitu sekitar US$ 3 juta sampai US$ 5 juta,” ungkap Elysia Corporate Secretary PBRX saat dihubungi Kontan, Kamis (22/02).

Kemudian, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, menjelang masa Lebaran, ia mengungkap bahwa PBRX melihat adanya kenaikan di penjualan lokal, meskipun penjualan PBRX masih didominasi di sektor ekspor. 

“Dampak kenaikan permintaan domestik terkait hari raya terhadap operasi kami secara keseluruhan relatif kecil. Namun, permintaan dalam pasar domestik meningkat di antara 10-20% untuk produksi kami yang ditujukan untuk pasar dalam negeri,” tambahnya.  

Baca Juga: Pan Brothers (PBRX) Raih Validasi Target Dekarbonisasi Industri Tekstil &Pakaian Jadi

Tahun ini Elysia juga mengungkap bahwa PBRX punya rencana diversifikasi produk, yang kualitasnya masih sama dengan beberapa tahun belakangan, yaitu diversifikasi ke produk premium/high value.

Untuk target tidak muluk-muluk, pendapatan dan laba yang dibidik PBRX ungkapnya kurang lebih sama dengan tahun 2023. 

“Mempertimbangkan kondisi politik nasional pasca pemilu dan kondisi politik global, kami memperkirakan bahwa tahun ini kurang lebih akan serupa dengan tahun 2023,” katanya.

Dan di tahun ini, PBRX melihat perkembangan industri tekstil di dalam negeri dengan cukup positif meskipun masih maraknya isu impor tekstil atau baju bekas (thrifting).

“Pengaruh dari baju bekas tentu memberi dampak bagi industri tekstil dalam negeri. Adanya isu tersebut mendatangkan imbas besar bagi pasar domestik yang dapat menurunkan perkembangan industri TPT dalam negeri,” ungkapnya.

Elysia menambahkan, terkait fenomena ini diperlukan upaya bersama dari industri dan pemerintah untuk menghadapi ini. Di satu sisi industri perlu meningkatkan kualitas, diversifikasi produk, dan efisiensi produksi serta pemasaran. 

 

“Tapi di sisi yang lain, dukungan pemerintah memegang peranan yang sangat krusial. Terutama bila memperhatikan tingginya penyerapan TK di industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang memberikan kontribusi positif bagi perekonomian negara dan peningkatan keterampilan TK dalam mencapai visi Indonesia Emas,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×