kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pamor saham emiten batubara mulai memudar, begini rekomendasi saham dari analis


Sabtu, 30 Oktober 2021 / 17:40 WIB
Pamor saham emiten batubara mulai memudar, begini rekomendasi saham dari analis


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

Timothy menyebut, peningkatan volume yang disertai dengan peningkatan harga batubara global akan turut membantu kinerja emiten batubara di Indonesia seperti ITMG, PTBA, dan ADRO dalam meraih harga jual rerata atau average selling price (ASP) yang lebih tinggi serta margin laba yang besar. 

Namun, keuntungan tersebut tidak dapat sepenuhnya dipenuhi karena Indonesia dilanda curah hujan yang tinggi pada paruh pertama, yang membuat produksi batubara kurang maksimal

Panin Sekuritas menyematkan rating netral untuk sektor batubara, dengan saham pilihan utama (top pick) jatuh kepada ITMG.  

Dalam hal ini, Timothy menilai ADRO dan ITMG memiliki keunggulan dari meningkatnya permintaan serta harga batubara global. Namun, ITMG memiliki hasil produk batubara dengan kadar kalori tertinggi diantara peers, yakni pada level 5.500-6.500 kcal/kg.

Tingginya kualitas batubara tersebut mendorong harga jual menjadi yang tertinggi, dan paling diminati oleh pasar ekspor. Harga jual rerata ITMG pada kuartal III-2021 diekspektasi bakal menembus US$ 100 per ton, membuat ITMG menjadi emiten dengan ASP tertinggi.

Baca Juga: Tertekan, simak rekomendasi saham ADHI, PTPP, WIKA, dan WSKT

“Peningkatan ASP diperkirakan akan terus berlanjut, sehubungan dengan penjualan berbasis jeda harga (lag price) hingga 3 bulan-6 bulan ke belakang, yang akan memastikan peningkatan harga jual ITMG hingga kuartal I-2022 mendatang,” sambung Timothy. 

Timothy mempertahankan rekomendasi beli ITMG dengan target harga Rp 28.500.

Timothy juga merekomendasikan beli saham PTBA dengan target harga Rp 3.600. Salah satu penyokong kinerja PTBA adalah potensi peningkatan produksi pada paruh kedua 2021 seiring dengan cuaca yang lebih mendukung untuk mengejar target produksi tahunan sebesar 30 juta ton.

Untuk ADRO, Timothy mempertahankan rekomendasi hold dengan target harga Rp 1.900.

Herditya merekomendasikan pelaku pasar dapat melakukan buy on weakness (BoW) di sejumlah saham seperti PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan ITMG terlebih dahulu.

Selanjutnya: Saham konstruksi BUMN kompak turun dalam sepekan, simak rekomendasi berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×