Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh emiten yang berkaitan dengan industri batubara tahun ini. PT United Tractors Tbk (UNTR) misalnya. Perseroan masih akan tertekan oleh sentimen negatif dari rendahnya harga batubara.
Penjualan alat berat dengan merek Komatsu -nya diprediksi masih berada dalam tren penurunan. Bahkan, tahun ini penjualannya diprediksi turun 9,5% menjadi sekitar 1.900 unit.
Namun, Ariyanto Kurniawan, analis Mandiri Sekuritas berpendapat, tren penjualan Komatsu sebenarnya merupakan hal yang sudah diantisipasi pasar. Sekarang, justru peforma PT Pamapersada Nusantara (Pama) yang patut jadi perhatian.
Dalam risetnya beberapa waktu lalu dia menjelaskan, volume produksi batubara PAMA akan turun 10% menjadi 97 juta ton. Tingkat overburden juga akan mengalami penurunan menjadi 700 juta bcm dari sebelumnya 778 juta bcm. Semua itu terjadi karena lesunya harga komoditas batubara.
"Sebesar 60% laba bersih UNTR itu berasal dari Pama. Jadi, perlambatan yang terjadi di Pama akan berdampak material bagi UNTR," jelas Ariyanto.
Menurutnya, laba bersih UNTR tahun ini diprediksi Rp 5,46 triliun. Angka ini turun 28% dibanding estimasi laba bersih tahun lalu.
Melihat kondisi tersebut, Ariyanto merekomendasikan sell UNTR dengan target harga Rp 13.250 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News