Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen crude palm oil (CPO) PT Palma Serasih Tbk (PSGO) membukukan penjualan bersih Rp 728,56 miliar pada 2019. Jumlah ini naik 5,6% dibanding 2018 yang sebesar Rp 689,69 miliar. Besaran tersebut didapat setelah dikurangi potongan harga klaim mutu yang mencapai Rp 3,92 miliar.
Secara rinci, penjualan minyak kelapa sawit atau CPO tumbuh 6,6% year on year (yoy) menjadi Rp 664,51 miliar. Produk CPO menjadi kontributor terbesar, yakni mencapai 90,72% terhadap total penjualan PSGO.
Baca Juga: IHSG Tersungkur, Saham Baru PSGO dan KEJU Jadi Jawara, Senin (25/11)
Sebaliknya, penjualan inti kelapa sawit merosot 14,5% yoy menjadi Rp 61,42 miliar dan tandan buah segar turun 4,8% yoy ke Rp 6,29 miliar. Kemudian, penjualan batu split melesat 70,9% yoy menjadi Rp 218,49 juta. Akan tetapi, produk batu split ini hanya berkontribusi sebesar 0,03% terhadap total penjualan PSGO.
Sejalan dengan kenaikan penjualan, PSGO mencatat beban pokok penjualannya meningkat 16,6% yoy, dari Rp 520,4 miliar pada 2018 menjadi Rp 606,7 miliar. Alhasil, laba bruto emiten yang sahamnya resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 25 November 2019 ini merosot 24,5% yoy menjadi Rp 127,86 miliar.
Selain itu, PSGO juga membukukan kenaikan pada beban-beban lainnya. Sebut saja beban penjualan yang meningkat 30% yoy menjadi Rp 68,06 miliar, beban umum dan administrasi naik 0,2% ke Rp 86,75 miliar, beban usaha lainnya melesat 867,9% menjadi Rp 42,06 miliar, dan beban keuangan meningkat 44,7% yoy menjadi Rp 137,57 miliar.
Di sisi lain, PSGO mencatat, tidak ada kerugian atas penghapusan uang muka jangka panjang pada 2019. Padahal, pada 2018, nilai kerugiannya mencapai Rp 60,21 miliar.
Kemudian, pendapatan usaha lainnya meningkat 195,5% yoy menjadi Rp 16,01 miliar. PSGO juga membukukan manfaat pajak penghasilan neto sebesar Rp 15,25 miliar dari sebelumnya minus Rp 64,15 miliar.
Baca Juga: Harga Saham PSGO Auto Reject Atas di Hari Pertama, Ini Rencana Ekspansi Palma Serasih
Alhasil, PSGO bisa menurunkan rugi bersihnya sebesar 8,8% yoy, dari Rp 176,44 miliar pada 2018 menjadi Rp 160,99 miliar pada 2019.
Adapun aset PSGO per akhir 2019 turun 3% yoy menjadi Rp 3,26 triliun. Ini sejalan dengan utang PSGO yang berkurang 24,6% yoy ke Rp 2,08 triliun dan ekuitas PSGO yang tumbuh 96,2% yoy menjadi Rp 1,18 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News