Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menargetkan pertumbuhan pendapatan di kisaran high single digit pada 2019. Alasannya, pasar properti masih agak lesu sejak Januari 2019 hingga saat ini.
Direktur Pengembangan Bisnis PWON Wong Boon Siew Ivy mengatakan, pertumbuhan tahun ini tidak terlalu fantastis seperti tahun lalu. Meskipun begitu, ia melihat ada peluang yang dapat membuat sektor ini bangkit kembali. "Justru saat ini pemerintah yang sedang mendorong sektor kami lewat peraturan yang lebih enak untuk pembeli properti dan suku bunga acuan yang diprediksi akan turun. Dengan begitu, pasar tidak terus wait and see tapi mulai buy," kata dia, Selasa (25/6).
Sebagai gambaran, per 2018, PWON mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 23,2% secara year on year menjadi Rp 7,08 triliun. Pada 2017, pendapatan PWON adalah sebesar Rp 5,74 triliun.
Sementara itu, per kuartal I-2019, PWON mencatatkan pendapatan Rp 1,7 triliun atau naik 3,9% secara tahunan. Kontributor pendapatan tersebut berasal dari pendapatan berulang 52% dan pendapatan pengembangan 48%.
Secara rinci, pendapatan berulang paling banyak berasal dari penyewaan mal ritel, yakni sebesar 39,6%, disusul oleh hotel dan layanan apartemen 8,2% dan sewa kantor 4%. Sementara itu, pendapatan pengembangan berasal dari penjualan kondominium 36,3%, penjualan kantor 2,2%, dan penjualan rumah tapak (landed house) 9,7%.
Perusahaan ini juga menargetkan pra-penjualan atau marketing sales yang relatif stagnan jika dibandingkan tahun lalu. Pada 2019, PWON menargetkan marketing sales bisa mencapai Rp 2,22 triliun, naik tipis 0,77% dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 2,2 triliun. Per kuartal I-2019, marketing sales PWON sudah mencapai Rp 356 miliar atau setara 16% dari target tahun ini.
Saat ini, PWON memiliki landbank sebesar 445,4 hektare yang berada di Jakarta, Bekasi, dan Surabaya. PWON mengalokasikan Rp 1 triliun untuk mengakuisisi lahan baru pada 2019.
Meskipun begitu, Presiden Direktur PWON Alexander Stefanus Ridwan Suhendra mengatakan, pihaknya belum memutuskan lahan mana yang akan dibeli. "Pertimbangannya banyak, mulai dari lokasi, peruntukannya, hingga kecocokan harga dengan koefisien lantai bangunan (KLB)," kata dia.
Pakuwon juga tidak menutup kemungkinan untuk membeli lahan di sekitar proyek yang sudah beroperasi saat ini untuk membesarkan proyek tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News