Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menyampaikan bahwa target pendapatan pra-penjualan (marketing sales) tahun ini sebesar Rp 1 triliun, turun dari target awal yang tadinya ditetapkan Rp 1,7 triliun. Dari target tersebut, PWON telah membukukan marketing sales sekitar Rp 500 miliar.
Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari mengatakan sangat wajar jika PWON merevisi target marketing sales terlebih pandemi Covid-19 ini sangat memberatkan kelangsungan bisnis perusahaan tersebut. Namun dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang cukup ketat pada semester I-2020, PWON tetap mampu meraih 50% dari target marketing sales terbaru.
"Saya optimistis PWON dapat mencapai target marketing sales tahun ini, bahkan mungkin dapat memperoleh lebih karena di semester II-2020 tidak dibebani dengan momen puasa dan PSBB. Justru adanya pelonggaran PSBB, momen natal, libur panjang dan penurunan suku bunga dapat menjadi dorongan untuk mencapai target marketing sales," jelas Ajeng kepada Kontan.co.id, Kamis (16/7).
Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) membukukan marketing sales Rp 500 miliar di semester I-2020
Dari segi pendapatan, Ajeng memprediksi PWON akan melanjutkan pelemahannya sejak kuartal I-2020 yang masih diberatkan oleh segmen penjualan kondominium dan kantor. Sementara secara tahunan, dengan asumsi pembukaan kembali tetap dilakukan dan tidak ada pengetatan PSBB maka pendapatan PWON diprediksi bisa turun 15%-20%. "Namun bila kasus Covid-19 belum melandai dan pemerintah kembali menerapkan PSBB seperti awal, pendapatan PWON bisa turun jauh lebih dalam," jelasnya.
Sementara itu, akibat kerugian kurs, laba bersih PWON di kuartal I-2020 tergerus 90,7% menjadi Rp 66,76 miliar. Hal ini dapat menambah tekanan pada pertumbuhan laba 2020 di tengah kondisi saat ini. Ajeng memprediksi laba bersih PWON tahun ini bisa melemah sekitar 25%-35%.
Di tengah tekanan tersebut, PWON juga memutuskan untuk fokus pada proyek yang sudah ada saat ini ketimbang proyek baru. Ajeng berpendapat menunda penggarapan proyek baru memang harus menjadi strategi PWON pada masa pandemi untuk menjaga arus kas dan mempertahankan kelangsungan usahanya.
Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) dinobatkan sebagai pengembang nomor satu di Indonesia
Pembangunan proyek baru juga justru dapat memberatkan beban operasional dan dapat mengurangi perolehan laba. Tercatat pada kuartal I-2020 lahan PWON yang dapat dikembangkan pun masih 480,7 hektar. "Jika strategi-strategi yang diterapkan PWON tersebut berhasil menopang pelemahan bisnis, ditambah PWON merupakan emiten properti dengan konsep bisnis yang terdiversifikasi dengan baik, maka kami masih menyarankan PWON dengan target harga Rp 545," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News