Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump resmi mengesahkan undang-undang paket stimulus senilai US$ 2 triliun untuk menanggulangi dampak negatif corona, Jumat (27/3). Dampak dari stimulus tersebut, rupiah bisa lanjutkan penguatan.
Mengutip Bloomberg, Jumat (27/3), rupiah menguat 0,83% ke Rp 16.170 per dolar AS. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga mencatat rupiah menguat 0,60% ke Rp 16.230 per dollar AS.
Baca Juga: Bergerak Volatil, Kurs Rupiah Masih Dipengaruhi Wabah Virus Corona
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan dolar AS berpotensi melemah setelah Trump mengesahkan undang-undang paket stimulusnya. Sementara, mata uang berisiko seperti rupiah akan terkena imbas positif.
"Rupiah bisa lanjut menguat juga karena didukung katalis positif lain seperti penurunan harga minyak dunia," kata Faisyal, Jumat (27/3).
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan rupiah menguat karena indeks dollar AS cenderung melemah saat bank sentral lain juga kompak mengeluarkan stimulus.
Rupiah juga terangkat karena didorong mulai kembalinya asing ke pasar saham dan obligasi dalam negeri.
Namun, Josua mengingatkan bertambahnya pasien virus korona di beberapa negara masih berpotensi menekan rupiah.
Baca Juga: Penguatan rupiah akhir pekan ditopang paket stimulus
Untuk perdagangan Senin (30/3), Faisyal memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 15.800 per dolar AS hingga Rp 16.200 per dolar AS.
Josua memproyeksikan rupiah bergerak di Rp 16.050 per dollar AS hingga Rp 16.250 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News