kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pairing EUR/GBP diproyeksi lanjut bullish


Minggu, 17 Desember 2017 / 16:24 WIB
Pairing EUR/GBP diproyeksi lanjut bullish


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses negosiasi Brexit tahap kedua bakal lebih runyam daripada tahap pertama. Jika Perdana Menteri Inggris Theresa May tak mampu meyakinkan masyarakat dan parlemen, poundsterling berpotensi tertekan akibat ketidakpercayaan pasar terhadap kepala pemerintahan Inggris.

Diperhadapkan dengan Uni Eropa yang gejolak politiknya lebih stabil, poundsterling bakal kembali tertekan versus euro pada pekan depan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (15/12), pasangan EUR/GBP naik 0,58% menjadi 0,8821. Sedangkan, sepekan, pairing kedua mata uang ini sudah naik 0,33%.

Akhir pekan lalu, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menyatakan fase kedua dialog ini akan lebih keras daripada fase pertama. Adapun negosiasi fase pertama telah mendapatkan titik terang mengenai hak warga Inggris dan Eropa pada kedua teritori, biaya perceraian dan strategi untuk menghindari garis batas yang keras antara Inggris dan Irlandia pasca-Brexit.

Sejumlah anggota parlemen partai konservatif Inggris alias Tory, menyuarakan penolakan keras terhadap perkembangan Brexit yang disepakati PM May. Mereka juga mengecam sejumlah tindakan penindasan yang dialami oleh anggota Tory yang 'membelot' dan menuding PM May sebagai dalangnya.

"Ekonomi politik Inggris sedang tergoncang dan Eropa stabilitasnya terjaga," jelas analis PT SoeGee Futures Nizar Hilmy, Jumat (15/12). Ia menambahkan, masuknya negosiasi ke tahap dua memang baik bagi Inggris, namun mengingat proses tahap pertama yang sangat panjang, tahap kali ini bisa lebih lama dan berat. Apalagi popularitas PM May makin merosot di mata publik Inggris.

Sedangkan dari sisi ekonomi Uni Eropa, gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi masih khawatir dengan risiko inflasi yang lebih rendah dari target. Dengan demikian, ia mempertahankan proram pembelian surat utang tetap tidak diberi tenggat waktu.

"Data ekonomi Eropa kemarin sangat bagus, artinya ada potensi inflasi mulai bisa dikejar, tapi stimulus bakal tetap dibutuhkan untuk waktu lama, dan ini yang bisa menyebabkan euro tertekan," jelasnya. Untungnya bagi euro, data inflasi Eropa yang akan rilis dalam waktu dekat diperkirakan akan stabil di level 1,5%.

Nizar melanjutkan, pasangan EUR/GBP ini sedang dalam fase retracement atau penyesuaian ulang. Ia meyakini tren bakal tetap bullish karena belum ada gejolak politik yang signifikan di Eropa. Keadaan yang relatif tenang ini berbanding terbalik dengan Inggris yang masih dirundung awan hitam Brexit.

Secara teknikal, Nizar menyatakan, pasangan ini memberi sinyal potensi lanjut bullish untuk jangka menengah dan jangka panjang. Ia merekomendasi buy dengan support antara 0,8800-0,8780 dan resistance 0,8830-0,8850.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×