Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) mengincar pertumbuhan pendapatan hingga 25% di 2023. Target dipatok seiringan dengan peningkatan perjalanan wisata religi untuk umat muslim.
Saipul Bahri, Direktur Utama Arsy Buana Travelindo memproyeksikan tingkat wisata religi ke tanah suci akan tinggi tahun ini. Hal itu diharapkan dapat mendongkrak kinerja HAJJ di 2023.
"Tahun ini sangat bagus, setelah Agustus musim haji dibuka tingkat orang berkunjung akan meningkat," kata Saipul di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Rabu (5/4).
Adapun dana segar dari penawaran perdana saham HAJJ sebesar Rp 96,19 miliar akan digunakan modal kerja. Sekitar 60% dipakai untuk reservasi dan sisanya 40% akan dipakai untuk reservasi slot kamar.
Baca Juga: Pendapatan Naik, Rugi Bersih Waskita Karya (WSKT) Malah Membengkak di 2022
Asal tahu saja, Arsy Buana Travelindo telah menjalin kerja sama dengan Hotel Al Fajr Al Badiea 2 dan Hotel Rehab AlJanadriyah di Mekkah. Dari kedua hotel itu, HAJJ punya slot sekitar 800 kamar.
Untuk mendorong kinerja, HAJJ menargetkan dapat menambah jumlah mitra Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Hingga saat ini Arsy Buana Travelindo sudah punya 112 mitra PPIU.
Saipul bilang pihaknya berharap mitra tersebut dapat bertambah hingga 30% atau di atas 150 mitra. Seiringan dengan itu, HAJJ mengincar lonjakan pendapatan hingga double digit.
"Target kami tahun ini sekitar 15% sampai 25% untuk revenue. Sementara, untuk net profit di antara 6% sampai 8%," pungkasnya.
Baca Juga: Intip Strategi dan Target Bisnis Wintermar Offshore (WINS) pada Tahun Ini
Untuk gambaran, per September 2022, HAJJ mencatatkan pendapatan sebesar Rp 189,72 triliun. Capaian itu meningkat dari posisi September 2021 senilai Rp 252,86 juta.
Dari sisi bottom line, HAJJ berhasil mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 5,83 miliar. Nilai tersebut berbalik dari rugi bersih sebesar Rp 1,19 miliar per 30 September 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News