Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dinilai masih cukup cerah dalam beberapa waktu ke depan berbekal sejumlah ekspansi yang dilakukan oleh emiten tersebut.
Analis Sucor Sekuritas Sandy Ham menyebutkan, HOKI tengah fokus gencar berekspansi guna meningkatkan kapasitas produksi berasnya. Saat ini, HOKI telah memiliki dua pabrik yang terletak di Subang dan Cikarang dengan kapasitas masing-masing sebanyak 30 ton dan 5 ton per jam.
Emiten tersebut berupaya menambah kapasitas pabrik yang ada di Subang dengan target pengoperasian dimulai pada akhir tahun 2018. Nantinya, kapasitas produksi beras yang terdapat pada pabrik di Subang akan meningkat dari 30 ton per jam menjadi 50 ton per jam. Alhasil, tahun 2019 nanti HOKI diharapkan mampu memproduksi beras sebanyak 55 ton per jam.
“Perusahaan berpotensi membukukan pertumbuhan penjualan 30% tahun 2019 nanti,” kata Sandy dalam riset 2 Agustus 2018.
Belum berhenti di situ, kapasitas produksi beras HOKI diprediksi melonjak menjadi 95 ton per jam pada tahun 2020 mendatang. Hal ini mengingat HOKI juga berencana membangun pabrik baru di Palembang yang memiliki kapasitas 40 ton per jam. Pembangunan pabrik baru ini diharapkan akan selesai pada kuartal keempat tahun depan.
Sandy yakin, ekspansi yang dilakukan HOKI sudah tepat mengingat perusahaan tersebut memiliki posisi neraca yang kuat. Ini ditunjukkan oleh rasio gearing bersih (net gearing ratio) yang rendah atau di bawah 1% sehingga bisa menunjang kebutuhan belanja modal perusahaan di masa mendatang.
Lebih lanjut, penambahan pabrik dibutuhkan oleh HOKI untuk mengompensasi permintaan terhadap beras yang diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang. Hal tersebut didukung fakta bahwa saat ini terjadi pergeseran pola konsumsi masyarakat dari beras tidak bermerek menjadi beras bermerek atau dalam kemasan.
Sayangnya, jumlah pasokan beras untuk kemasan bermerek justru sedang mengalami perlambatan. Alasannya, beberapa produsen beras telah memangkas pasokannya akibat imbas dari penerapan harga eceran tertinggi (HET) sejak pertengahan tahun lalu. “Adanya HET membuat sebagian produsen beras tidak dapat menjalankan bisnisnya secara efisien di tengah margin laba yang menurun,” terang Sandy.
Ia sendiri masih merekomendasikan beli saham HOKI dengan target Rp 1.300 per saham. Ia memperkirakan, HOKI mampu mencetak pendapatan sebesar Rp 1,45 triliun dan laba bersih sebesar Rp 95,3 miliar di akhir tahun nanti.
Pada perdagangan, Selasa (4/9), harga saham HOKI ditutup turun 2,17% menjadi Rp 900 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News