Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 2,3 kali dalam Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021.
Dari penawaran tersebut, perusahaan mampu menghimpun total dana sebesar Rp 2,5 triliun. Rinciannya, obligasi sebesar Rp 1,75 triliun dan sukuk sebesar Rp 750 miliar.
Direktur Keuangan WIKA Ade Wahyu mengungkapkan, dengan hasil ini, menandakan masih tingginya kepercayaan investor terhadap kinerja Wijaya Karya yang solid di tengah pandemi Covid-19 dan terus bertumbuh di masa yang akan datang. Menurut dia, melalui dana obligasi yang diperoleh, WIKA mampu untuk melakukan debt profiling.
"Pinjaman jangka pendek perusahaan diubah menjadi pinjaman jangka panjang sehingga rasio hutang perusahaan tetap dalam kondisi sehat,” ucap Ade Wahyu dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (10/9).
Baca Juga: Simak prospek bisnis Wijaya Karya Beton (WTON) di sisa tahun 2021
Langkah debt profiling ini juga diambil sejalan dengan karakteristik proyek WIKA yang mayoritas merupakan proyek multiyears. Sejalan dengan itu, dana yang didapat dari sukuk akan digunakan untuk modal kerja proyek infrastruktur dan gedung yang sesuai dengan prinsip syariah di pasar modal.
“Apresiasi dan terima kasih kami sampaikan kepada investor yang telah percaya terhadap WIKA. Kepercayaan ini tentunya datang bersama ekspektasi yang tinggi dan merupakan komitmen WIKA untuk menjawab ekspektasi tersebut dengan kinerja yang baik,” tutup Ade.
Selanjutnya: Kalah di London, Garuda (GIAA) jajaki penyelesaian kewajiban di luar proses hukum
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News