Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MELBOURNE. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kembali naik untuk hari ke dua pagi ini (19/8). Asal tahu saja, data Bloomberg menunjukkan pada transaksi pagi tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran September yang habis masa berlakunya besok, naik sebesar 32 sen menjadi US$ 96,73 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 11.35 waktu Sydney, harga kontrak yang sama berada di level US$ 96,65 per barel.
Harga minyak WTI mendaki sebelum dirilisnya data yang diprediksi akan menunjukkan penurunan suplai minyak. Hal ini mengindikasikan kuatnya tingkat permintaan minyak di AS, yang notabene merupakan negara konsumen minyak terbesar dunia.
Hasil survei Bloomberg menunjukkan, cadangan minyak AS diprediksi akan turun sebesar 1,75 juta barel menjadi 365,3 juta barel pada pekan lalu. Energy Information Administration akan merilis data ini besok.
"Melihat adanya konsensus pasar, kami melihat adanya penurunan cadangan minyak. Itu sebabnya kami tidak heran melihat harga minyak rebound lagi," jelas Michael McCarthy, chief strategist CMC Markets di Sydney. Dia menambahkan, adanya kecemasan kondisi geopolitik kembali menekan harga minyak.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Oktober naik 6 sen menjadi SU$ 101,66 per barel di ICE Futures Europe exchange London.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News