Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Kamis (13/4) tercatat mengalami kenaikan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price naik sebesar 0,13% ke level 115,14 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan bahwa pergerakan imbal hasil SUN pada penutupan perdagangan Kamis lalu cenderung mengalami penurunan.
Hal tersebut didukung oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta pergerakan imbal hasil surat utang global yang mengalami penurunan.
Adapun penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dipengaruhi oleh pelemahan yang terjadi pada dollar AS terhadap mata uang utama dunia sebagai respon atas pernyataan dari Presiden Trump bahwa mata uang dollar Amerika terlalu menguat terhadap mata uang dunia.
"Sementara penurunan imbal hasil surat utang regional didukung oleh kekhawatiran investor terhadap ketegangan geopolitik mendorong investor untuk melakukan pembelian terhadap aset yang lebih aman," jelas Made.
Dengan penurunan imbal hasil yang terjadi pada perdagangan di hari Kamis pekan lalu, imbal hasil SUN seri acuan dengan tenor 5 tahun ditutup pada level 6,68% (-5 bps), tenor 10 tahun ditutup pada level 7,00% (-3 bps), tenor 15 tahun ditutup pada level 7,40% (-2 bps) dan tenor 20 tahun ditutup pada level 7,65% (-1 bps).
Sementara itu dari perdagangan SUN dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya juga ditutup dengan mengalami penurunan seiring dengan penurunan imbal hasil US Treasury dan surat utang global lainnya.
Imbal hasil dari INDO-27 dan INDO-47 masing - masing ditutup dengan mengalami penurunan sebesar 2 bps pada level 3,892% dan 4,836% setelah mengalami kenaikan harga hingga sebesar 30 bps. Sedangkan imbal hasil dari INDO-20 ditutup dengan tidak banyak mengalami perubahan di level 2,478%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News