kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Otoritas mempertanyakan aksi refinancing BIPI


Kamis, 22 Mei 2014 / 18:43 WIB
Otoritas mempertanyakan aksi refinancing BIPI
ILUSTRASI. PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) memaparkan bahwa gambaran kinerja di kuartal IV cukup baik dan sesuai dengan target yang dibidik


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan lebih komprehensif kepada manajemen PT Benakat Integra Tbk (BIPI) terkait penarikan pinjaman oleh anak usahanya. Anak usaha itu adalah PT Nusa Tambang Pratama (NTP). 

NTP berniat menarik pinjaman dari lembaga keuangan dengan ICICI Bank sebagai lead arranger. Total pinjaman yang akan ditarik mencapai US$ 580 juta. Seluruh dana itu, setelah dikurangi biaya-biaya transaksi, akan diteruskan sebagai pinjaman antar perusahaan ke sejumlah pihak.

Pihak pertama adalah anak usaha BIPI, yakni PT Nusantara Pratama Indah (NPI). Pihak ke dua adalah BIPI sendiri, dan terakhir kepada Bhira Investments Ltd. Perinciannya, nilai pinjaman NTP kepada NPI sebesar US$ 202,58 juta. Pinjaman ke BIPI senilai US$ 187,18 juta, dan kepada Bhira senilai US$ 167,04 miliar.

Nah, BEI mempertanyakan, alasan NTP memberikan pinjaman kepada Bhira mengingat, Bhira merupakan anak usaha yang 100% sahamnya dikuasai  Tata Power Company Limited.  Asal tahu saja, Bhira memiliki utang kepada anak usaha BIPI, yaitu PT Mitratama Perkasa (MP) senilai US$ 86,82 juta. 

Berdasarkan penjelasan resmi manajemen BIPI, dikemukakan, hal itu dilakukan karena pinjaman oleh Bhira akan digunakan untuk membayar utangnya kepada MP. Dari dana itu, MP bisa membayar utangnya kepada ICICI Bank.

Padahal, bisa saja NTP langsung menyalurkan pinjamannya kepada MP dan selanjutnya membayar kewajibannya kepada ICICI. Total utang MP kepada ICICI tercatat sebesar US$ 362,95 juta. Informasi saja, Bhira mengempit 30% saham MP, sedangkan sisanya dikuasai BIPI. 

Manajemen BIPI kemudian menjelaskan, Bhira akan menggunakan sisa pinjaman dari NTP itu untuk pengembangan usaha. Pinjaman dana dari NTP kepada NPI dan BPI juga akan digunakan untuk pelunasan utang. NPI akan memberikan pinjaman dari NTP untuk pelunasan sisa utang milik MP ke ICICI. 

Sedangkan, pinjaman kepada BIPI akan diberikan kepada Nixon Investments Pte. Ltd yang memiliki utang kepada Credit Suisse. Total pinjaman Nixon mencapai US$ 117,24 juta. Setelah refinancing dilakukan, maka utang Mitratama dan Nixon akan bersih. Tinggal utang NTP saja yang mencapai US$ 580 juta. 

Adapun, penarikan pinjaman ditargetkan bisa dilakukan paling lambat 12 bulan setelah pemegang saham merestui rencana itu. BIPI akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) esok, Jumat (23/5). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×