kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Optimistis arus kas sehat, Wijaya Karya (WIKA) tidak menerbitkan obligasi tahun ini


Jumat, 02 Agustus 2019 / 17:05 WIB
Optimistis arus kas sehat, Wijaya Karya (WIKA) tidak menerbitkan obligasi tahun ini


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) belum akan menerbitkan obligasi di sisa tahun ini. Padahal, dua BUMN lainnya yang bergerak di sektor konstruksi pada kuartal II-2019 telah menerbitkan obligasi.

Meskipun tak ada rencana menerbitkan obligasi, Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya optimistis tahun ini WIKA akan membukukan arus kas yang positif. "Untuk semester dua ini beberapa proyek akan menerima pencairan pembayaran," kata Mahendra kepada Kontan.co.id, Jumat (8/2).

Baca Juga: Grup WIKA Pertahankan Laba Meski Pendapatan Seret

Salah satunya proyek tol Balikpapan-Samarinda. Kendati begitu, Mahendra tidak memberi informasi secara rinci nilai pencairan yang akan diterima dari beberapa proyek contractor pre-finance (CPF). Namun, berdasarkan informasi yang diterima Kontan.co.id, nilai tersebut ditaksir sekitar Rp 4 triliun.

Selain itu, ujar Mahendra, gearing ratio WIKA sebesar 1,01 kali. Angka tersebut terbilang masih rendah di bawah level convenant yang sebesar 2,5 kali. "Sehingga masih sangat mampu me-leverage pendanaan," ujar dia.

Baca Juga: Pendapatan turun, laba Wijaya Karya (WIKA) malah melonjak 72%

Adapun, per semester I-2019, WIKA menerima kas bersih sebesar Rp 10,89 triliun. Namun pengeluaran WIKA masih lebih besar yaitu Rp 16,37 triliun. Jadi arus kas WIKA untuk aktivitas operasi masih negatif Rp 5,47 triliun.

Kendati begitu, WIKA masih menerima arus kas Rp 2,16 triliun dari aktivitas pendanaan. Dana tersebut berasal dari pinjaman bank dan pembayaran utang sewa pembiayaan. Sehingga saldo kas dan setara kas pada akhir periode tercatat Rp 5,62 triliun, turun 43,40% dari posisi akhir Desember 2018 yang masih sebesar Rp 9,93 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×