kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

OPEC tak pangkas produksi, minyak masih tertekan


Rabu, 12 November 2014 / 10:13 WIB
OPEC tak pangkas produksi, minyak masih tertekan
ILUSTRASI. Tak hanya memiliki keuntungan dan manfaat, terpapar sinar matahari juga memiliki efek buruk bagi tubuh dan kulit.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SYDNEY. Harga kontrak minyak Brent pagi ini (12/11) bergerak menurun. Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak Brent untuk pengantaran Desember turun sebesar 58 sen menjadi US$ 81,09 per barel di ICE Futures Europe exchange. Pada pukul 13.01 waktu Sydney, harga kontrak yang sama berada di posisi US$ 81,17 sebarel.

Kemarin, kontrak minyak Brent ini ditutup pada posisi US$ 81,67 per barel yang merupakan level terendah sejak Oktober 2010.

Harga minyak Brent tertekan untuk hari ketiga di tengah sinyal bahwa anggota OPEC menolak untuk mengurangi suplai minyak mereka kendati harga minyak sudah terjatuh ke pasar bearish.

"Suplai minyak berlebih di pasar global bukan berasal dari kami," jelas Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail Al Mazrouei kemarin.

Arab Saudi dan Kuwait telah memberikan sinyal bahwa mereka tidak akan memangkas tingkat produksi minyak mereka. Sedangkan Libya, Venezuela, dan Ecuador menyerukan agar OPEC segera melakukan sesuatu untuk menahan kejatuhan harga minyak.

Analis CMC Markets di Sydney Ric Spooner berpendapat, pergerakan harga minyak sangat tergantung dari perkembangan yang terjadi di OPEC. "Pelaku pasar berpendapat bahwa OPEC tidak akan melakukan apapun terkait penurunan tajam harga minyak," paparnya.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Desember turun 60 sen atau 0,8% menjadi US$ 77,34 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, hasil survei Bloomberg menunjukkan, cadangan minyak di AS diprediksi akan naik sebanyak 1,1 juta barel pada pekan yang berakhir 7 November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×