Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - WINA. Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan negara-negara aliansi termasuk Rusia sepakat memangkas produksi minyak alih-alih setuju dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menurunkan harga. Bahkan, pemangkasan ini lebih besar ketimbang perkiraan pasar.
Mulai Januari, klub ini akan memangkas produksi 1,2 juta barel hari (bpd). OPEC akan memangkas 0,8 juta bpd dari level Oktober, sementara non-OPEC berkontribusi pengurangan 0,4 juta bpd.
Pemangkasan produksi ini akan dievaluasi pada pertemuan April 2019 mendatang.
Dengan keputusan tersebut, harga minyak pada Jumat lalu (7/12) melompat ke US$ 63 per barel, lantaran pasar sebelumnya hanya berekspektasi pemangkasan produksi 1 juta barel per hari saja.
Arab Saudi, pimpinan de facto OPEC sebelumnya mendapat permintaan dari Trump untuk mendorong ekonomi global dengan mengurangi harga minyak mentah.
Namun, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih menyatakan, siap membanjiri pasar begitu masalah kekurangan pasokan terjadi. "Kami tidak akan menekan konsumen di luar kemampuan mereka. Dia pun mengingatkan, dengan AS sebagai salah satu produsen minyak terbesar dunia, langkah pemangkasan produksi yang akan mengangkat harga ini, justru akan menguntungkan produsen-produsen minyak di sana.
Tadinya, pertemuan OPEC di Wina sejak Kamis lalu belum memberikan hasil pasti mengenai pemangkasan ini. Tapi, setelah pembicaraan berjam-jam, keputusan diambil.
Rusia berkomitmen memangkas 228.000 bpd dari level Oktober 11,4 juta bpd. Pemangkasan ini akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa bulan.
Irak, produsen kedua terbesar di OPEC bersedia mengurangi 140.000 bpd.
Sedangkan Menteri Falih mengatakan, produksi minyak bulan November sebesar 11,1 juta bpd akan turun menjadi 10,7 juta bpd per Desember nanti, lalu menjadi 10,2 juta bpd per Januari tahun depan.
Sementara itu, AS masih mempertahankan rekor produksi minyaknya, yaitu 11,7 juta bpd berkat revolusi minyak shale yang mempercepat pengeboran dan ekstraksi minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News