kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Omnibus Law bisa mendorong penjualan JIIPE milik AKR Corporindo (AKRA)


Senin, 16 November 2020 / 19:25 WIB
Omnibus Law bisa mendorong penjualan JIIPE milik AKR Corporindo (AKRA)
ILUSTRASI. Omnibus law menjadi angin segar bagi penjualan lahan industri di Java Integrated Industrial Port Estate.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Omnibus law menjadi angin segar bagi penjualan lahan industri di Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) milik PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). 

Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo menyebut pengesahan RUU Cipta Kerja akan mengundang banyak investasi asing yang masuk ke Indonesia. Ini tentunya akan meningkatkan penjualan lahan di JIIPE sebagai satu-satunya kawasan industri di Indonesia yang terintegrasi dengan pelabuhan.

Selain itu, kawasan industri yang terletak di Gresik, Jawa Timur ini juga tengah didorong untuk menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK). “Saat ini sedang dalam proses untuk menjadi KEK. Kami sudah dapat rekomendasi dari Pemda Gresik dan Jawa Timur. Saat ini sudah dibahas di tingkat nasional,” terang Hariyanto dalam acara Investalk Series yang digelar Senin (16/11).

Sementara itu, Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan AKRA menargetkan tahun ini penjualan lahan di JIIPE mencapai 25 hektar hingga 26 hektar. Sementara untuk tahun depan, penjualan lahan di JIIPE diproyeksikan meningkat menjadi 30 hektar sampai 40 hektar.

Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) membidik kenaikan volume penjualan BBM hingga 15% tahun ini

Per kuartal ketiga 2020, pendapatan dari tanah kawasan industri dan lainnya mencatatkan pendapatan sebesar Rp 276,27 miliar atau hanya 2% dari total pendapatan AKRA yang mencapai Rp 13,86 triliun. Meski demikian, laba bruto dari segmen ini mencapai 11% dari total laba bruto AKRA, yang merupakan kontributor laba bruto terbesar kedua setelah segmen perdagangan dan distribusi yang mencapai 79%.  “Ini menunjukkan proyek JIPE sudah mulai berkontribusi ke kinerja AKRA,” ujar Suresh.

Dalam risetnya, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Ilham Akbar Muhammad mengatakan, JIIPE telah berhasil mencetak penjualan 17 hektare hingga September 2020, yang mana realisasinya dua kali lebih tinggi dari penjualan pada akhir 2019 yakni 8 hektare.

Baca Juga: Harga minyak berfluktuasi, analis: Efeknya ke AKR Corporindo (AKRA) justru minim

“Kami optimistis JIIPE dapat mencapai target penjualan 25 hektar hingga akhir tahun. Sementara untuk jangka panjang, kami melihat pengesahan Omnibus Law dapat menjadi katalis untuk pertumbuhan penjualan lahan industri, termasuk diantaranya JIIPE,” tulis Ilham dalam riset, Senin (2/11). Hal ini didukung oleh aturan ketenagakerjaan dan perizinan yang lebih akomodatif dalam pengembangan industri.

Samuel Sekuritas Indonesia melihat tren pertumbuhan laba bersih AKRA dapat berlanjut hingga akhir tahun ini, didukung oleh pertumbuhan volume distribusi BBM dan efisiensi biaya operasional yang terjaga. Ilham mempertahankan rekomendasi beli saham AKRA dengan target harga Rp 3.800 per saham. Pada penutupan perdagangan Senin (16/11), saham AKRA menguat 1,06% ke level Rp 2.850 per saham.

Baca Juga: Analis: AKRA jadi emiten paling minim terdampak volatilitas harga minyak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×