kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Oktober, penjualan UNTR melonjak bulan lalu


Senin, 28 November 2016 / 07:55 WIB
Oktober, penjualan UNTR melonjak bulan lalu


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penjualan alat berat PT United Tractor Tbk (UNTR) jelang tutup tahun ini membaik. Sepanjang Oktober lalu, distributor peralatan berat terbesar di Indonesia ini mencatat penjualan alat berat Komatsu sebanyak 218 unit. Angka penjualan itu melonjak 207% dibandingkan dengan penjualan Oktober 2015 yang hanya sebanyak 71 unit.

Sebagai informasi, secara year to date (ytd), UNTR mencatat penjualan 1.806 alat berat. Penjualan alat berat Oktober masih ditopang sektor konstruksi, yakni sebesar 48% dari total penjualan.

Selanjutnya, porsi penjualan ke sektor pertambangan tercatat sebesar 27%. Sementara, porsi penjualan alat berat untuk sektor perkebunan dan kehutanan masing-masing sebesar 10% dan 15%.

"Target penjualan hingga akhir tahun nanti sekitar 2.000 unit," kata Sara K. Loebis, Corporate Secretary UNTR, kepada KONTAN akhir pekan lalu.

Sayang, torehan penjualan sepanjang 10 bulan tahun ini tak lebih baik ketimbang periode yang sama tahun lalu atawa year on year (yoy). Selama Januari–Oktober 2015, penjualan alat berat UNTR mencapai 1.870 unit.

Analis Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan bilang, meski mengalami penurunan 3% yoy, realisasi penjualan UNTR hingga Oktober tersebut sudah mencapai 90% dari prediksinya.

Dengan kata lain, penjualan alat berat perusahaan yang berdiri 1972 silam ini berada di atas prediksi. UNTR juga masih memiliki peluang untuk memperbesar porsi penjualan dari sektor batubara.

"Kami memprediksi, ada penjualan alat berat yang besar ke sektor tambang pekan depan jika harga batubara masih tetap di atas level US$ 70 per ton," ungkap Ariyanto dalam risetnya.

Kendati demikian, Ariyanto masih merekomendasikan neutral untuk saham UNTR, dengan target harga sebesar Rp 21.000 per saham. Pada Jumat (25/11) pekan lalu, harga saham UNTR senilai Rp 21.900, naik 1,98% dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Harga saham UNTR sempat menyentuh level tertinggi tahun ini di Rp 23.275 pada 10 November 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×