kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

OJK: Penguatan Inklusi dan Literasi Keuangan Jadi Kunci Peningkatan Likuiditas


Kamis, 22 Agustus 2024 / 18:21 WIB
OJK: Penguatan Inklusi dan Literasi Keuangan Jadi Kunci Peningkatan Likuiditas
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi mencanangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan).


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi mencanangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan). Ini menjadi salah satu strategi OJK dan pemerintah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. 

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan program ini disiapkan sebagai upaya untuk mengorkestrasi gerakan secara nasional guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. 

Berdasarkan hasil, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 dari OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat inklusi keuangan Indonesia mencapai 75,02% dengan tingkat literasi 65,43%.

Mahendra menyampaikan hasil SNLIK 2024 menunjukkan bahwa masih terdapat ruang untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Keduanya, merupakan kunci untuk mendorong likuiditas. 

Baca Juga: Luncurkan Program GENCARKAN, Ini Sederet Target OJK di Tahun 2025

"Penguatan keduanya adalah kunci untuk meningkatkan likuiditas dan pendalaman pasar, yang akan berdampak pada pengembangan sektor jasa keuangan, termasuk peningkatan penyaluran pembiayaan," katanya, Kamis (22/8). 

Adapun program Gencarkan akan menjangkau seluruh kabupaten dan kota dengan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dengan fokus menyasar 10 kelompok prioritas. 

Yakni, perempuan, pemuda dan pelajar, UMKM, masyarakat 3T (terdepan, tertinggal dan terluar), kelompok disabilitas, pekerja migran, petani dan nelayan, komunitas, karyawan serta profesi. 

Program anyar ini bakal dilakukan melalui multi kanal, seluruh sosial media, jaringan dan lainnya. OJK menargetkan program edukasi keuangan ini bisa menjangkau setidaknya 50 juta masyarakat Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×