kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

OJK: Penghimpunan Dana di Pasar Modal Capai Rp 216,19 Triliun


Senin, 28 November 2022 / 13:29 WIB
OJK: Penghimpunan Dana di Pasar Modal Capai Rp 216,19 Triliun
ILUSTRASI. Karyawan melintas dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 216,19 triliun per 22 November 2022 dengan jumlah emisi 195. 

Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi menyebut hal itu menunjukkan adanya perkembangan yang menjanjikan. 

"Sampai akhir November 2022 ini total nilai penawaran umum sudah mencapai Rp 216,19 triliun," kata Inarno dalam Rapat Kerja Dewan Komisioner OJK dengan DPR, Senin (28/11).

Nilai tersebut telah melewati target penghimpunan dana yang telah ditetapkan. Sebelumnya OJK telah mengerek target penghimpunan dana di pasar modal menjadi Rp 182,5 triliun.  

Baca Juga: Papan New Economy Segera Meluncur, Ini Manfaatnya bagi Investor

Adapun OJK mencatatkan ada 31 emiten baru pada periode 1 Januari–19 Juli 2022 dengan total nilai Rp 24,66 triliun. Kemudian 26 emiten baru di rentang 20 Juli–22 November sejumlah Rp 15,06 triliun. 

Alhasil hingga 22 November 2022, jumlah perusahaan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencapai 57 emiten baru. Secara keseluruhan, BEI punya 820 emiten.

Sementara penghimpunan dana melalui UMKM melalui securities crowdfunding (SCF) sudah mencapai Rp 661,32 miliar yang dihimpun oleh 314 penerbit dan 11 penyelenggara SCF. 

Di sisi lain, Inarno juga menyoroti kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih menunjukkan pertumbuhan positif. Kinerja IHSG menjadi indeks terbaik di kawasan ASEAN. 

"Pertumbuhan IHSG saat ini masih tertinggi di ASEAN. Singapura 4,35%, Thailand minus 2,55%, Malaysia minus 8,05% dan Vietnam minus 36,45%," ucap Inarno. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×