Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Dapat tantangan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menggaet 1.000 perusahaan ke pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebut telah kerahkan berbagai upaya massif.
Deputi Pengawas Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi mengatakan, target Menkeu tersebut masih sangat memungkinkan untuk dicapai. "Enggak hanya dari OJK, tapi diharapkan dari Kemenkeu, Bank Indonesia dan sektor riil bisa ikut ambil andil," kata Fakhri kepada Kontan.co.id, Senin (3/12).
Sementara itu, Sri Mulyani juga sempat menyinggung beberapa perusahaan keluarga yang memiliki peran atau peluang lebih besar untuk mendorong anak usahanya listed di pasar modal. Beberapa perusahaan itu seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Sri Mulyani mengatakan, kedua perusahaan tersebut memiliki banyak anak usaha yang berpotensi untuk dilistingkan di pasar modal. Harapannya, dengan kapitalisasi pasar yang membesar, bisa memberikan prospek positif bagi perekonomian Tanah Air ke depan.
"Yang disampaikan Bu Sri Mulyani terkait siapa saja konglomerasi yang banyak grupnya, itu sebenarnya yang harus dituju, karena kita kan enggak mungkin paksa orang untuk IPO," jelasnya.
Fakhri mengatakan, untuk mendukung upaya tersebut OJK terus menyiapkan proses initial public offering (IPO) semudah mungkin. Diantaranya, dengan rancangan kebijakan ebook building, aturan pendaftaran IPO secara elektronik, pelaporan secara eletronik dan memangkas persyaratan persyaratan untuk IPO.
"Kita harapkan, semua upaya itu bisa menarik banyak perusahaan untuk IPO, dan kalau banyak yang masuk, progresnya akan cepat karena sudah dilakukan secara elektronik semua," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News