Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
NUSA DUA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama perkumpulan pengawas pasar modal dunia, atau International Organization of Securities Commision (IOSCO) melakukan simulasi untuk mengantisipasi kejahatan dunia maya (cybercrime) di pasar modal.
Simulasi cybercrime ini didiskusikan dalam konferensi IOSCO The Growth and Emergings Market Committee (GEM-C) di Nusa Dua, Bali, Kamis (21/1). Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK mengatakan, tahun ini adalah pertama kalinya konferensi IOSCO mengadakan simulasi serangan cybercrime.
Dalam simulasi itu, IOSCO merumuskan rencana penanggulangan kejahatan dunia maya yang kerap terjadi di pasar modal global. "Topik ini sangat penting karena kita bisa tahu apa yang harus dilakukan apabila ada cyberattack khususnya di pasar modal," ujarnya.
Chairman GEM Committee, Ranjit Ajit Singh mengatakan, untuk mencegah cybercrime, seluruh regulator harus bekerja sama memberi informasi secara terbuka. "Dengan begitu pasar modal bisa semakin kuat secara fundamental," imbuhnya.
IOSCO Secretary General David Wright mengatakan, perkembangan teknologi membuat cybercrime menjadi masalah yang serius sehingga pengawas pasar modal harus bisa mempelajari jenis-jenis cybercrime dan cara penanggulangannya.
Nurhaida menambahkan, aksi cyberattack tidak terkepas dari sistem keuangan yang ada. Ia mencontohkan pelaku cybercrime bisa saja membobol dana nasabah dari rekening efek. "Bisa juga untuk mengacaukan sistem perdagangan. Ini yang harus diawasi," imbuhnya.
Dengan simulasi IOSCO, tiap negara partisipan bisa saling bertukar informasi dan mengkaji penanggulangannya. Selain membahas soal cybercrime, konferensi yang diikuti 34 negara ini juga membahas soal isu global dan strategi pengawasan pasar modal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News