Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut saat ini ekonomi dunia sedang mengalami era kelesuan.
Mencermati perlambatan ekonomi dunia ke depan, Indonesia membutuhkan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Di sinilah Pasar Modal akan didorong untuk lebih berkontribusi.
Baca Juga: Ini saran Menko Darmin untuk memperkuat pasar modal
Menurut Wimboh, pemanfaatan Pasar Modal sebagai alternatif sumber pembiayaan jangka panjang, seperti untuk pembiayaan program-program strategis Pemerintah maupun pembiayaan dunia usaha saat ini sudah mengalami peningkatan.
Ia pun melihat pasar modal Indonesia saat ini masih menunjukkan potensi yang besar. Hal ini dibuktikan dengan nilai nett buy asing yang cukup besar.
"Di pasar saham menunjukkan nett buy asing sebesar Rp 61,1 triliun dan di pasar SBN (Surat Berharga Negara) mencapai Rp 115,6 triliun secara yearto date" ungkap Wimboh dalam acara Capital Market Summit & Expo 2019 di JCC Senayan.
Baca Juga: IHSG hanya turun 0,07% meski jual bersih asing capai Rp 144 miliar
Wimboh menambahkan, saat ini Pemerintah telah mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru. Sumber-sumber ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja, berorientasi pada pasar ekspor, dan mendorong pertumbuhan pariwisata tanah air.
"Ini adalah kisi-kisi yang dapat dipakai oleh insan pasar modal maupun emiten dan investor untuk menentukan sektor yang menjadi prioritas," lanjut Wimboh.
Terakhir, OJK juga mendorong industri Pasar Modal mengikuti perkembangan teknologi digital agar dapat bersaing dengan negara-negara lain, karena teknologi menjadikan proses perizinan dan transaksi menjadi lebih cepat, efisien, mudah dan transparan serta jangkauan yang lebih luas.
Baca Juga: Pilarmas Sekuritas: IHSG berpeluang melemah pada perdagangan Jumat (23/8)
OJK telah memanfaatkan teknologi digital tidak hanya dalam proses perizinan, registrasi dan efisiensi pelaporan tetapi juga dalam proses pengawasan sektor jasa keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News