kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,00   0,81%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,76   1,36%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,24   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,54   1,04%
  • IDX80 127   1,40   1,11%
  • IDXV30 134   0,16   0,12%
  • IDXQ30 149   1,66   1,12%

OJK: Ada 81 Calon Emiten di Pipeline IPO


Minggu, 09 Juni 2024 / 19:42 WIB
OJK: Ada 81 Calon Emiten di Pipeline IPO
ILUSTRASI. Penghimpunan dana di pasar modal Indonesia terus menurun. Tribunnews/Jeprima


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BATAM. Penghimpunan dana di pasar modal Indonesia terus menurun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sejak tahun 2022, nilai penghimpunan dana di pasar modal terus menurun.

Pada 2021, OJK mencatat, ada 194 emisi dengan nilai mencapai Rp 363,29 triliun. Pada 2022, jumlahnya emisi meningkat menjadi 233. Namun, nilainya anjlok menjadi Rp 257,73 triliun. Penurunan nilai emisi juga terjadi pada 2023 menjadi hanya Rp 255,39 triliun, dengan jumlah emisi sebanyak 223.

Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal OJK, Antonius Hari P.M mengatakan, masa pandemi menciptakan euforia yang membuat jumlah dan nilai emisi tumbuh dengan cepat.

Baca Juga: Perizinan Produk Asuransi Dinilai Lebih Sederhana dengan POJK 8/2024

"Tapi setelah itu, kembali normal," kata Hari di acara FGD bersama Redaktur Media Massa di Hotel Radisson, Batam, Sabtu (8/6).

Meski begitu, lanjut Hari, di tahun ini pencatatan emisi terus membaik. Dia bilang, sampai 5 Juni 2024, sudah ada 59 emisi dengan nilai emisi mencapai Rp 84,33 triliun. Dari 59 jumlah emisi tersebut, 17 di antaranya merupakan fundrising emiten baru. Sisanya nilai emisi dari emiten lama yang melakukan rights issue. 

Bahkan, OJK mencatat, saat ini sudah ada 145 perusahaan yang sedang mengajukan proses penghimpunan dana dengan nilai emisi sekitar Rp 64 triliun. Dari jumlah itu, sekitar 81 merupakan calon emiten baru. Dus, hingga akhir tahun ini diharapkan ada 98 emiten baru di pasar modal.

"Jadi sampai 5 Juni 2024 sudah ada tambahan nilai emisi sekitar Rp 150 triliun. Semoga sampai akhir tahun bisa menyamai pencapaian tahun lalu. Meskipun agak berat karena efek suku bunga tinggi, persaingan bisnis, dan kondisi pasar saham," tandas Hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×