Reporter: Anna Marie Happy | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Euro perkasa menghadapi sejumlah valuta utama dunia. Sentimen positif datang dari hasil lelang obligasi Spanyol yang melebihi target maksimum. Optimisme mengikuti lelang muncul setelah ada spekulasi European Central bank (ECB) sedang menyiapkan paket stimulus untuk mengatasi krisis.
Pairing EUR/USD, Selasa (28/8), menguat 0,41% menjadi 1,2550, dibanding sehari sebelumnya. Sementara pasangan EUR/AUD berada di level 1,20910, atau naik 0,30%. Euro juga menguat terhadap yen Jepang sebesar 0,19% menjadi 98,62.
Sejumlah petinggi negara Eropa sedang serius membahas stimulus yang akan digulirkan. Menteri keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan, Jerman dan Prancis akan membuat kelompok kerja untuk meningkatkan perbaikan moneter di kawasan itu.
Sementara, Presiden ECB Mario Draghi mengatakan, ECB bisa membeli obligasi untuk membantu pemulihan ekonomi Eropa walaupun Bundesbank Jerman menentang hal itu. "Pasar finansial saat ini sedang menunggu langkah ECB untuk melihat apa yang akan mereka lakukan untuk menyelamatkan Eropa,” kata Steven Barrow, Head of Research Standard Bank Plc. ke Bloomberg.
Analis Soe Fee Futures Nizar Hilmy mengatakan, euro masih bisa melanjutkan penguatan terhadap dollar Australia. Pelemahan aussie disinyalir karena kekahawatiran melambatnya ekonomi di China, akan mempengaruhi iklim bisnis di
Australia. Maklumlah, China merupakan negara mitra dagang terbesar untuk Australia.
Menurut Nizar, harapan penguatan EUR/AUD masih akan berlanjut karena sentimen dari ECB yang akan menjaga yield obligasi negara-negara di Uni Eropa. Hal tersebut bisa mendongkrak euro.
Namun, Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian, bilang, euro masih akan berpotensi melemah terhadap yen dan mata uang yang berimbal hasil tinggi. Itu karena masih ada kecemasan terhadap perlambatan ekonomi di Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News